Senin, 12 Desember 2011

PERJALANANKU  MELAWAN 
KANKER  PAYUDARA
( Sebuah catatan harian )

Tatmini
2011




PENGANTAR
Buku “Perjalananku melawan kanker payudara” ini sengaja ditulis untuk disosialisasikan kepada masyarakat yang masih awam pengetahuan tentang kanker, terutama kepada mereka yang tiba-tiba di vonis terkena kanker ganas.
Kanker payudara adalah salah satu penyakit dari berbagai macam penyakit kanker, seperti kanker serviks, kanker hati, kanker paru2, kanker getah bening, kanker darah/leukemia, kanker usus, kanker prostat, dll. Dan kanker payudara masih bisa dikatakan lebih ringan dari penyakit kanker yang lain, karena letaknya di bagian luar, jika benjolan itu tidak ganas, disebut tumor.
Pengetahuan penyakit kanker sangat kompleks, karena sel kanker tidak bisa dilihat kasat mata tetapi dia bisa bebas bergerak didalam tubuh kita tanpa memberikan kelainan rasa, dan sulit dibasmi, sampai2 pengobatannya pun harus melalui proses secara ber tahap2, dan dengan obat yang sangat special oleh karena itu harapan kami pengalaman yang baru saya lalui ini bisa memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat umumnya, agar bisa siap ketika harus menghadapi persoalan ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada
-          dr. Kunta Setiaji Sp B.Ok,
-          dr. Wigati Dhamiyati Sp. Rad,
-          dr. Eko Wahyuni.
yang telah merawat saya, memberikan penjelasan secara gamblang sehingga buku ini bisa diselesaikan.
Buku ini saya tulis sebagai buah karya ketika saya sedang dalam kondisi tidak berdaya, sangat rentan kesehatan saya, masih ada celah berbuat sesuatu untuk masyarakat yang membutuhkan.
Didalam tulisan ini, saya juga memasukkan sekelumit cerita beberapa orang dekat saya yang menderita kanker.
Jika di dalam penulisan ini masih banyak kesalahan dan kata kata yang kurang pantas sebelumnya kami mohon maaf yang se besar2nya.

Tatmini, 2011






KETIKA AKU HARUS OPERASI KANKER PAYUDARA
Sebuah catatan harian
Desember 2010, Selesai punya kerja mantu, waktuku aku habiskan untuk beres-beres, dan ketika sedang santai bersih-bersih ketiak terasa ada bagian yang keras di ketiak kiriku, aku coba bandingkan dengan bagian yang kanan, tidak sama, aku menunggu 3 hari untuk memantau kemungkinan ada peradangan ( planjer ). Ketika itu tanggal 30 Desember 2010. Pelan2 aku coba raba di payudara, agak kutekan, ternyata di payudara juga ada. Tidak ada rasa sakit sedikitpun, hanya kebetulan aku raba sendiri dan ketahuan ada benjolan (itupun aku tidak tahu hal spt itu namanya benjolan atau bukan )
Pada tanggal 1 Januari, waktu aku pulang makan di Bale Raos, ada berita mbak Sri Waras sakit, aku mencoba membantu semampuku mengurus mbak Sri ber sama saudara-saudara ku yang lain, sehingga baru sempat periksa pada tanggal 11 Januari 2011.
Aku tidak tahu siapa dokter yang pas menangani benjolan seperti ini, yang aku tahu dokter Eko Wahyuni, yang menangani kanker dengan obat herbal kunyit putih. Aku kesana. Yang saya sebut benjolan diperiksa dengan detector, di tempat yang ada benda asingnya bunyi thuwit…. Thuwit, atas dasar itu dr Eko minta segera USG. Akupun segera USG, besok paginya datang lagi ke dr Eko W. dibacakan dan diterjemahkan, benjolan itu tumor ganas, di payudara kiri besarnya 1,91 cmx2,46 cm dan di ketiak 1,63 cm. Bagiku berita seperti ini yang sering aku dengar hanya sekarang terjadi pada diri saya. Aku tidak kaget tapi anakku yang ketika itu mengantarku kelihatan shock, aku harus menawarkan hatinya, aku juga harus bicara pelan-pelan dan hati-hati kepada suamiku yang kala itu ada di Jakarta. aku dikirim dr. Eko ke dr Kunto Setiaji sp B.Ongk, seorang dokter spesialis bedah tumor. Oleh dr. Kunto disuruh biopsy, hasilnya jinak, berita ini agak menenangkan hati anakku, juga suamiku, walaupun anakku sempat bilang aku kok ragu dg hsl biopsinya. Tetapi aku mengukuhkan, kita harus siap dengan kondisi terburuk, ini ujian dari Allah, kita harus tegar menghadapi, kita harus tepat memilih jalan yang ditempuh, dan insya Allah kita akan menjadi contoh yang baik dan benar. Suamiku selalu bilang kepadaku, perasaanku itu tumor jinak, mungkin ini hanya untuk menghibur hatiku .
Dibalik semua itu tentu aku juga berfikir macam-macam, setidaknya ingin tahu dari mana datangnya benda ini? mengapa aku menjadi sasaran? mengapa tidak memberi tanda-tanda terlebih dahulu? banyak sekali teka-teki, aku mencoba meng download dari internet, macam2. Jika aku boleh komentar kanker itu sangat bahaya karena dia datang tidak kulonuwun, tidak terasa sama sekali karena sel kanker tumbuh tidak ada penolakan dari tubuh kita, ada yang tidak sengaja bisa menemukan benjolan dan ada yang sudah di cari-cari tidak kedapatan, tahu-tahu nongol dan ada pula yang sampai pecah (seperti borok itu lho) apalagi yang posisinya di dalam tubuh. Wanita usia menopause sangat rentan terhadap tumbuhnya sel kanker payudara dan kanker serviks (mulut rahim).
Bagi masyarakat pada umumnya penyakit Kanker sangat menakutkan karena banyak penderita yang tidak tertolong, dan jika diketahui kanker ganas, tahapan penyembuhannya sangat rumit, berjalan bertahap-tahap, konon kabarnya dengan kemoterapi terasa badan tidak enak betul dan tentu dengan biaya tidak sedikit, juga mengakibatkan rambut rontok, kulit hitam dls. Sebelum kejadian ini aku agak cuek, daripada berfikir tentang kanker yang menakutkan itu lebih baik berfikir yang lain yang menyenangkan, ternyata pandangan itu salah. Sekarang aku berfikir bahwa  penyakit kanker harus di sosialisasikan semua orang harus tahu penyebabnya, tahu bagaimana mengontrol dirinya terkena kanker atau tidak, dan sadar bagaimana tindakan yang seharusnya.
Mengenai pengobatan herbal seharusnya dipertimbangkan. Aku juga mendapat petunjuk dari Dr. Eko Wahyuni, yang memproduksi kunyit putih sebagai obat kanker. Beliau mengatakan kanker (terutama yang ganas) ada bermacam-macam, dan ber macam-macam kecepatan berkembangnya. Ilmu kedokteran telah meneliti dari berbagai macam segi dan sekarang sudah melakukan penyembuhan secara bertahap. dan terukur. Oleh karena itu kita harus hati-hati dalam penggunaan obat herbal. Karena Ini belum terukur, mampukah obat herbal mengendalikan sel tumor ganas yang cepat berkembang? saya menarik kesimpulan, tindakan/obat yang utama adalah klinis, herbal diminum sebagai suplemen saja.
Dr. Kunto memutuskan untuk segera operasi, tapi karena masih banyak hal yang harus aku selesaikan di Jakarta, aku minta waktu antara tanggal 31 Jan @ 1 Febr. Dr Kunto setuju. Selama 2 minggu itu selain menyelesaikan beberapa hal di Jakarta, aku mencoba konsultasi ke beberapa dokter, sambil minum herbal Mahkota dewa+teh hijau+benalu teh, kunyit putih, juice sirsat, air rebusan daun sirsat, buah merah, semua saya jadualkan di setiap harinya. Tgl 25 Januari pagi saya dengar berita dr Kunto akan ke Paris, saya coba re confirm, rencana operasi berubah tgl 7 Februari.
Selama menunggu waktu operasi aku mencoba tafakur, apa yang akan terjadi jika aku di operasi ? jika tumor itu ganas? dari aku sendiri, tentu ada yang ganjil dari tubuhku ini, penampilanku akan ada perobahan, saya kira semua wanita akan mempunyai perasaan yang sama, payudara diambil, kemoterapi bisa menghabiskan rambut dan bisa membuat kulit jadi hitam,  tapi aku percaya Kebesaran Allah semua akan lebih baik dan lebih indah dari sekarang ini. anak2 ku tentu cemas, dan suamiku ? akan kecewa, akan kasihan padaku, atau akan tidak tertarik pada diriku ? tapi yang jelas aku sangat kasihan kepada suamiku. Untuk penyelesaian sakitku ini aku serahkan keputusan apapun kepada suamiku aku sangat menghormati keputusannya. Aku hanya minta semangat dari suamiku dan anak-anakku. aku harus menjalani suatu proses yang masih teka-teki, yang akan terkuak pada hari H, saat operasi berjalan. Operasi yang akan dilakukan, langkah pertama pengambilan tumornya saja di payudara kemudian di kirim ke lab. Patologi anatomi melalui pemeriksaan Froozen section selama kurang lebih 1 jam,  akan  diketahui jenisnya ganas atau tidak. Jika jinak operasi selesai, tetapi jika ganas dilanjutkan dengan mengangkat payudara, selama menunggu waktu frozen section kanker di ketiak diangkat/dibersihkan, setelah kurang lebih 1 bulan (setelah sembuh) dilanjutkan dengan kemoterapi 6@8x dan radiasi 25x. yah, apapun yang akan terjadi insya Allah aku kuat menghadapi.
Didalam Sholat malamku aku selalu minta keringanan bebanku, beban keluargaku aku mohon semua pikiran tidak baikku tidak pernah terjadi  ketika itu rasanya seakan aku bisa berkomunikasi dengan yang diatas aku sangat percaya kepada Kebesaran Allah. Entah apa yang terjadi ketika itu aku merasa mendapat keajaiban, beban yang sangat berat itu berubah menjadi sebuah semangat besar, yang mendorong aku untuk menjadi seorang yang pemberani, dan memberikan keyakinanku bahwa hari esok akan lebih baik dari hari ini. Aku merasa operasi ini apapun yang akan terjadi akan membawa kebaikan pada diriku, aku akan lebih baik dari kemarin. Dan aku juga ingin merobah pola hidupku, pola makanku. Aku ingin keluargaku bangga akan jalan yang aku tempuh ini, dan aku bangga dengan kalian.
Ketika aku datang untuk mendaftar operasi tgl 5 Febr, Dr Kunto tidak bisa dihubungi, mungkin masih dalam perjalanan dari Eropah ke Indonesia, jadi ditunda lagi, dan sore harinya setelah ada jawaban dari Dr. Kunto, diputuskan tgl 10 Febr aku akan menjalani operasi.
Aku sudah siap menghadapi operasi ini, aku sangat percaya SDM di RS. Dr. Sardjito akan mumpuni, sejak aku bekerja di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi aku sangat mengerti kualitas SDM di dalam Negeriku sangat hebat, tidak kalah dengan SDM negeri orang, apalagi Rumah sakit ini menyatu dengan Fak. Kedokteran UGM, gudangnya SDM Kesehatan. RS Dr. Sardjitopun sudah berobah, 4 tahun yang lalu ketika aku terakhir kesana, seperti RS yang merana dan sekarang sudah bisa berhias diri, 1000 dokter setiap hari mondar-mandir dengan kesibukannya masing-masing dan tampak disetiap sudut Rumah sakit.
Anak-anakku tinggal di Jogja semua, mereka sangat menghangatkan aku dalam perjalanan ini, juga teman-temanku di Jakarta dan di Jogja, saudara-saudaraku, serasa semua mencurahkan perhatian pada diriku, suamiku yang masih tinggal di Jakarta karena tugas yang diembannya, setiap hari Sabtu dan Minggu selalu hadir ditengah keluarga. Oleh karena itu aku memilih tempat operasi di RS Dr. Sardjito, Yogyakarta, walaupun status tempat tinggalku masih di Jakarta.
Tanggal 8 Februari, Badriyah (yg sengaja datang dari Surabaya karena dengar aku mau operasi tgl 7 Febr.), Esti, Untari, Ndung, Istiyanto datang ke rumah , mereka memberi support lahir bathin. Sore hari  aku dan anakku ngomong2, pengin tahu satu bulan ini tumornya berkembang atau tidak, aku mencoba untuk usg lagi, ternyata besarnya sudah berubah, tumor payudara sebesar 1,91 cmx 2,72 cm (sebelumnya  1,91 cmx2,46 cm), dan di ketiak 1.88 cm, (sebelumnya 1,63 cm)
Tanggal 9 Februari 2011 ketika makan siang jam 12.30 dapat telpon dari RS Dr. Sardjito untuk segera masuk RS.  Kamarnya sudah siap. Siang itu aku di drop anakku ke RS Sardjito, kemudian anakku ke kampusnya. Masih siang hari dilakukan pemeriksaan darah dan thorax/rontgent. Kabarnya pemeriksaan selanjutnya setelah Maghrib, jadi aku bisa pulang dulu nyiapin barang yang harus dibawa. Ternyata jumlah kamar di RS Sardjito tidak mencukupi, banyak yang antre, aku disuruh cepet2 karena sudah ada orang lain yang mau masuk. Malam hari selesai cek bbrp dokter dan lab+photo suamiku datang dari Jakarta, minta ijin 3 hari untuk mendampingi aku operasi. aku juga coba nengok pak Wahyuntono yang pagi tadi operasi batu empedu, pak Wahyuntono sebelum operasi juga di titipkan ke kamar lain dulu karena kamar yang dipesan penuh. Malam itu puasa mulai jam 24.00. maksudnya puasa agar perut kosong sehingga jika kesedak tidak ada makanan yang masuk ke tenggorokan terus ke paru2. O ya, dr. Anestesi yg datang utk persiapan operasi, dr. Ari Yuniarto, menjelaskan anaestesi yang akan dilakukan dengan memberi infuse terlebih dahulu, setelah ga sadar dimasuki slank ke tenggorokan, selesai operasi slanknya dicabut, ditanggung operasi tidak terasa sakit.
Tgl 10 Februari, pagi-pagi aku sudah di suruh siap, nanti mulai operasinya  antara jam 8.00-10.00, jam 08.30 lagi setengahnya sholath pagi sudah diminta utk bergegas, selesai sholath gantian suamiku nyuruh tunggu, mau ke belakang dulu …., pagi itu udara RS Sardjito sejuk-segar, aku nikmati semua itu karena kebesaran Allah. Yang aku geli, aku dibawa pakai kursi roda ketemu sama beberapa orang juga pakai kursi roda, seperti diakah aku … ? langsung menuju ke ruang operasi didandani pakaian operasi, aku diantar suami dan anakku, anakku berbisik : yang kuat ya bu …. aku jawab : ya ibu pasti kuat, kamu doakan ya. di dalam ruang operasi sudah banyak dokter anaestesi dengan pakaian dinas operasi, diantaranya keponakan ku sendiri, Betty, dia coba masukkan jarum infuse di punggung telapak tangan ku tidak ber hasil2, yang lainnya juga, malah kiri kanan di tusuki tidak ber hasil2 juga sampai aku keceplosan ngomong : jangan ditusuk dulu sebelum ketemu pembuluh darahnya mereka pada menjawab : iya udah tahu ( ga’ sadar aku kalau mereka ahlinya) geli juga aku, konon kabarnya terkadang pembuluh darah wanita itu lembut, sulit memasukkan jarum infuse. Selanjutnya aku tidak bisa cerita lebih banyak karena aku terus ga sadarkan diri ……..
Tahu-tahu Betty udah panggil-panggil : Bu Tat, udah selesai, antara sadar dan tidak :  jam berapa? Dia jawab : Jam 13.00. walah 3 jam tidak mimpi apa-apa … jadinya ganas tdk Bet ? ganas bu Tat. Yah ga papa terus aku fly lagi jam 14 an aku di bawa ke kamar antara sadar dan tidak, saudara2 ku sudah berada di kamar aku masih fly, mereka pada ngobrol kadang aku ikut ngomong kadang enggak masih kadang sadar kadang engga.
Aku ditungguin suami dan anak2ku, jeng Sri Chank, mas Bambang, dik Nunung, Pipit dan Pandu. Selain saudara2 ku, teman2 Padmanaba Untari, Wardiyah, Endang, Darin, Pinandi, mbak Titik Domo, Esti, Damodoro IS, Ndung, Istiyanto, 10 orang mereka memberi support kepadaku, luar biasa, aku serasa jadi Ksatria yang gagah berani menghadapi semua ini ….. terima kasih semua kawan-kawanku, terima kasih saudaraku semua.
Ketika sadar aku masih terngiang2 kata2 suster : hari I tiduran saja, hari II belajar duduk, hari III belajar jalan aku manut saja. Jam 16 zr datang ngelap-lap badan, ternyata dadaku di bebad pakai kemben elastic. Sore itu sudah mulai di bezuk aku hanya tiduran saja, rasanya jengkel juga bolak balik buang air kecil di tempat tidur. Aku mencoba kontak ke sahabat-sahabatku, rasanya hanya itu hiburanku untuk membunuh rasa BT. Sampai jam 21.00 baru buang angin, artinya baru boleh makan, sore itu aku tidak dapat jatah makan mungkin disangka baru operasi terus tidak mau makan, jatah makan sore hanya untuk yang jaga, karena aku kelaparan aku makan aja.  Malam itu aku panggil suster, boleh duduk tidak Suz? Kalau tidak pusing boleh, kucoba duduk ternyata tidak pusing dan tidak ada rasa sakit sama sekali, kalau berdiri boleh tidak ? kembali dijawab : kalau tidak pusing boleh, kucoba berdiri tidak pusing, kembali aku Tanya boleh jalan tidak ? dijawab yang sama : boleh asal tidak pusing, aku terus ke kamar mandi. Malam hari Setengahnya tidur kepengin ke kamarmandi lagi, lihat suamiku lagi tidur pules diam2 aku ke kamar mandi sendiri, eh bisa juga nih. Hati senang tidur pules rasa nyaman.
Operasi tidak terasa sakit, lengan kiri aku gerakkan keatas, kesamping pelan-pelan tidak terasa sakit padahal tadinya bayanganku lengan kiri akan susah digerakkan, Alhamdulillah ini kok bisa malah mulutnya yang sakit karena sariawan, mungkin ketika memasukkan slank ke mulut pakai alat dan preparat untuk menekan lidah sehingga mulut terluka. Aku minta pertanggung jawaban Betty, bagaimana ini malah sariawan, kata Betty beri aja betadine, ternyata dengan betadine saja sembuh. Dan juga operasi tidak memerlukan transfusi darah, alhamdullillah.
Hari ke 2, Damodoro dan Aryono pagi2 udah datang untuk memastikan aku baik2 saja, mas Wasito dan jeng Hastari, 2 org prof itu pengin sekali melihat hasil patologinya, mbak Id membawa red pear oleh-oleh dari Jerman. Pagi ini aku minta ke dokter kalau bisa infusenya diganti obat yang diminum, Alhamdulillah dokter mengijinkan, sehingga aku bisa jalan melenggang, drainnya saya masukkan ke tas kecil selempang, alangkah bahagianya aku tidak ada yang ngriseni lagi. Sore itu anakku datang bawa laptop+usb aha, katanya biar ibu ga BT, wah langsung online milis Padmanaba 64_67 jadi rame. Kalau lagi ga ada tamu ngedownload lagu-lagu lama terus ndengerin sambil liyer-liyer. Mungkin anakku mikir biar ibunya ga jalan-jalan terus, istirahat di tempat tidur sambil ngebrowsing. Sore hari mbak Iti, mas Sono, Adi dan Ira bersama beberapa tetangga datang.
Hari Sabtu 12 Februari dr Hemmy, kakak dik Hasri datang, pangling sama saya, disangkanya masih ngathang2 di atas bed dengan wajah sedih, biasanya penderita kanker berpenampilan seperti itu katanya, wah malah nakut2i mbak ….., aku maunya sehat terus doakan ya mbak ….  Malah aku disangka Suster. Sore hari keluarga mbak Rina, jeng Tari sekaliyan,  dan saudara2 ibu Nani (besan) datang, juga Uuk sekaliyan.
Hari Minggu, 13 Feb, Budi dan anak2nya (Semarang), bu lik Sum dan putro wayah, mas Bambang sekeluarga datang, senang sekali sampai ruangannya penuh.
Senin 14 Feb, jeng Sri Chank datang ngobrol ngalor ngidul
Selasa 15 Feb, mbak Nunik, mbak Ning dan putrinya ( Jkt ), Pinandi dan adiknya, dik Nanik ( Semarang ) mas Wasito dan jeng Hastari juga datang.
Rabu 16 Peb, ada tamu dari Jakarta, Kongko.Tterima kasih ya Kong, Pin dan Uuk tentu kehadiran kalian menambah semangatku.
Setiap pagi dokter visite, kadang-kadang ngomongnya nyeleweng jadi bicara Padmanaba, dr Wigati sp Radiologi ongkologi, juga Padmanaba, wah jadinya reuni terus ini ….. Dr. Kunto juga menjelaskan setelah melalui proses penyembuhan ( operasi, kemoterapi, penyinaran ), kondisi pasien akan kembali seperti semula, beraktifitas seperti semula, jika rambut rontok akan tumbuh kembali, jika kulit berubah juga akan kembali normal. Oleh karena itu aku bisa bilang hari esuk akan lebih baik dari hari ini, insya Allah.
Hari Rabu pagi-pagi 16 Febr, suamiku pulang ke Jakarta karena banyak pekerjaan yang menunggu ……
Sudah 7 hari, drain masih menunjukkan 50 cc/sehari, aku disuruh pulang, karena tinggal menunggu cairan yang keluar < 20 cc/hari. Hari itu tgl 17 Februari 2010 aku pulang dari rumah sakit dengan membawa jimat sebuah drain, sebelum pulang verban dibuka, aku kaget kok ga ada bekas darah sama sekali ya, ini kemajuan teknologi.
Tanggal 19 Februari 2010 jam 08.00, aku diantar suamiku control ke dr Kunto. Drain sudah bisa diambil, tidak terasa sakit sama sekali, suamiku menunggui didekatku sambil mendengarkan dr Kunto … sengaja lobang drain dibuat kecil agar bisa langsung menutup dan tidak keluar darah sedikitpun,  panjang drain di ketiak kl 5 cm, sedang di payudara kl 20 cm, kata suamiku kalau ditangani secara profesional bisa saja membuat cara yang cepat dan tidak sakit. Selama aku membetulkan bebad/kembenku, terdengar suamiku ngomong2 sama dokter : kanker sebesar 1cm cubic itu terdiri dari 10 pangkat 6 sel kanker atau 1 milyar sel kanker dan kanker sebesar 1cc itu proses pertumbuhanya kurang lebih sudah 8 tahun, dan kanker sebesar 1 cc itu biasanya belum bisa terdeteksi, kalau sekarang bisa terdeteksi dengan alat mamografi, sebaiknya wanita setelah usia 40 th keatas setiap tahun periksa mamografi seperti halnya dengan papsmear, juga 1 tahun sekali. Kanker akan terdeteksi dini, pengobatan tidak terlalu berat. O ya kenapa kankerku tidak terasa sakit? Itu karena belum menyentuh tulang atau kulit, kalau sudah menyentuh akan sakit sekali.
Tahap selanjutnya jika operasiku sudah sembuh betul aku akan segera menjalani terapi kemo 3 minggu sekali sebanyak 6x kemudian dilanjutkan radiasi 25x10 menit/hari, kira2 seluruhnya akan selesai dalam waktu 6 bulan dan setelah itu control ada tahapannya kalau ga salah 3 bln sekali, kemudian 6 bln sekali selanjutnya 1 tahun sekali, ini harus dilakukan tepat waktu, karena kejar2an dengan kemungkinan berkembangnya penyakit. Kata dokter kemoterapi akan terasa tidak enak sekali di badan kira2 selama 1 minggu, kemudian akan segar 2 minggu, dilanjutkan kemoterapi lagi.
Mengenai makanan untuk sementara makan semua aja yang mensupport kesehatan dan kekuatan fisik, karena akan menghadapi terapi kemo yang akan tidak mengenakkan badan dan membutuhkan kondisi yang fit. Ya Allah berikan kekuatan pada diriku aku akan berjuang melawan kanker yang mungkin masih berkeliaran di tubuhku. Larangan dari dokter hanya jangan angkat berat-berat.
Keluar dari ruang pemeriksaan rasanya bisa langkah tegap. Di perjalanan pulang suamiku mikir juga bagaimana sistim kerjanya drain, udah panjang cairannya kok bisa masuk kesitu semua, kalau pemikiran orang sipil tentu drainnya itu dilobangi dulu, kelihatannya engga je. Aku ingat ibu mertua yang sedang tidak enak badan, rasanya pengin nengok ke Solo. Siang itu aku bersama suamiku berangkat ke Solo, dengan mendekap bantal dan jok di reclining, aku dengan santai tiduran sambil melihat pemandangan ke langit + kabel2 listrik yang berantakan, tidak bermalam di Oslo, malam itu pulang ke Jogja, karena besok siang ada arisan keluarga di Jogja. Seperti biasanya Senin suamiku berangkat ke Jakarta dengan pesawat masih jam 06.00, agar tidak terlambat masuk kantor, Jumat malam sepulang kantor akan langsung menuju Jogja lagi.
Sekarang di rumah banyak ngumpet di kamar, karena begitu keluar kamar lupa kalau dilarang angkat2, lagian diluar udaranya panas, kalau keringatan bebat/kembennya basah ndadak ganti.`saat ini harus mempersiapkan fisik untuk menghadapi kemoterapi yad. Ya Allah, tidak henti2 nya aku mohon kepadaMu agar dEngkau beri kemudahan dalam menjalani semua kewajibanku …….
Hari Senin, 21 Februari mbak Widayatsari dan mas Yulianto datang ke rumah, kaget sekali tiba2 ada tamu dari Jakarta, mbak Wied dan mas Yul terima kasih sekali, rasanya semakin sembuh.
Sabtu tgl 26 Budi, adik dari Jakarta/Semarang datang bersama dik Dewi dan Mela, terima kasih ya do’anya.
Minggu tgl 27 Kusno dan keluarga, adik dari Jakarta datang ke rumah untuk memastikan kesehatanku. Pengurus Sapta Wandawa, Trah HB VII Yogya, Ibu Tejonegoro, jeng Sri Chank dan jeng Enny juga datang memastikan kesehatanku. Matur sembah nuwun sanget rawuhipun, nyuwun pangestu supados sedoyo kaleksanan kanthi lancar.
Senin 28 Pebruari 2011. Aku control ke RS. Sardjito, pembicaraan focus pada hasil PA. ada banyak jenis kanker ganas, ada sel kanker yang mempunyai karakter lemah gemulai  ekspansinya lamban sampai  sel kanker yang mempunyai sifat liar, ekspansinya cepat. Sel kankerku termasuk  Indian file pattern (katanya kalau diamati sel2nya seperti orang Indian pakai topi) termasuk yang lemah gemulai. Kanker payudara biasanya mulai ekspansi kea rah ketiak kemudian ditangkap oleh kelenjar getah bening, seperti aku sekarang ini. dan kalau tidak salah dengar termasuk stadium 0 @ stadium II B @ III A ?. Aku diminta untuk periksa darah, usg setelah operasi dan mammografi. Rencana kemoterapi setelah hasil pemeriksaan PA (Patologi Anatomi) keluar, untuk menentukan obat kemo dan dosisnya.
Di Kediri sana ada saudara yang juga menderita kanker payudara dan sudah di operasi 1,5 bulan sebelum saya operasi. Tidak mau di teraphy kemo karena kondisinya yang tidak bisa meninggalkan Kediri namun sehat wal’afiat, yang dilakukannya sekarang rajin minum daun sirsat dan menjauhi pantangannya, dan berdo’a secara khusyuk selalu mohon kesembuhan. Jika ada kelainan diselesaikan dengan ramuan jawa, aku sendiri tidak bisa memantau secara detail apa yang dilakukannya. Mudah2an kembali sehat seperti sediakala.
  

KEMOTERAPI  I ( perdana )
Hari ini Sabtu malam Minggu 5 Maret 2011, aku siap2 menata baju di tas karena besuk sore harus masuk rumah sakit lagi, untuk kemoterapi yang pertama kali, tidak bisa membayangkan apa yang akan dirasakan, katanya setiap orang bisa lain2. Aku juga potong rambut pendek banget, siap2 kalau pada waktu kemo nanti rambutku rontok. Obat2an untuk kemoterapi sudah aku pesan 1 minggu yg lalu. Yang akan menangani kemoterapi ada zuster2 yang trampil dan petunjuk atau pegangan disini disebut protokol. Tadinya aku  pikir istilah protocol itu tim yang mau melaksanakan kemo je.
Minggu sore aku berangkat ke Rumah Sakit untuk persiapan Kemoterapi , pengecekan laboratorium. Aku dijadualkan menjalani kemoterapi 2 hari karena aku gemuk, perhitungan obat kemoterapi berdasarkan luas permukaan badan kalau yang tinggi dan besar badannya normal kemo nya hanya 1 hari.
Senin pagi 7 Maret 2011, hari I aku rasanya deg2an begitu heboh beritanya untuk menghadapi kemoterapi, setiap orang informasinya lain2, jadinya malah membuat penasaran. Jam 8.00 Suamiku tanya mau di kemo jam berapa ini? Dr masih operasi, obat baru di oplos, karena pemberian obat infuse harus fresh ya kira2 jam 11.00 an. Aku justeru stressnya kalau mau di infuse karena pengalaman ketika mau operasi beberapa kali gagal memasukkan jarum infuse (menurut informasi karena pembuluh vena ku termasuk yang lembut, wanita sering seperti itu). Suasana tegang menjelang kemo sesibuk menjelang operasi, ternyata pelaksana kemo betul2 serius karena obat kemo harus tepat sasaran, tidak boleh terlambat (begitu diambil dari oplosan harus langsung dimasukkan) dan tidak boleh terjadi kebocoran. Mereka berusaha tepat waktu.
Jam 11.00 datang suster yang aku belum familiar sebelumnya, ibu Baroroh kelihatannya suster ini yang akan membantu pelaksanaan kemoterapinya. Aku mulai dikerjain punggung telapak tanganku di cari2 vena nya, agak lama sangat hati2 karena obat kemo nanti harus masuk semua,  tangan kiri disuntik infuse dimasukkan obat2 anti efek kemoterapi (Inj. Fradon 8 mg/1 amp, Nexium 1 amp, Dexametason 2 amp, Dipenhiatramn 2 amp). Kemudian suster keluar dan kembali bersama dokter, dilihat kesiapannya fisik ku siap untuk menjalani kemoterapi, jam 12.30 baru mulai dimasukkan obat kemoterapi I Taxotere 120 mg (infuse 100 cc), 2 jam, obat kemoterapi II  Fermonubicin  80 mg (infuse 100 cc), 20 menit, kemudian obat neurobion dan vitamin2. Infuse baru selesai untuk hari I jam 22.00. infuse tetap dipasang dengan cairan nacl … hari I badan rasanya seger2 saja, makan banyak minum banyak, hanya sedihnya seharian tidak bisa bebas bergerak karena takut jarum infusenya trouble.
Selasa pagi 8 Maret 2011, jam 8.00 suamiku Tanya kapan mau dimulai ? ternyata obat juga baru di oplos pagi itu karena harus fresh, posisi jarum infuse di cek ternyata terjadi pembengkakan shingga harus dipindah, kali ini ganti di tangan kanan. Terus  dilakukan persiapan2 seperti sebelumnya. Dokter visite kemudian memberikan sign siap untuk dimasukkan obat kemoterapi yang ke III. Kali ini Obat kemoterapi yang dimasukkan Cyclipusteril 800mg (infuse 250 cc), 4 jam, setelah selesai seperti kemarin dimasukkan neurobion melalui infuse, 4 jam, baru selesai jam 20.00 tetapi jarum infuse tidak dilepas karena kemungkinan besuk paginya akan dipakai nyuntik seandainya ada masalah. Disini aku sudah tidak betah dengan jarum infuse nya karena posisi ada di pergelangan tangan. Hari kedua ini agak ada masalah. Ketika makan siang belum terasa ada efek, setelah selesai kemoterapi perut rasanya begah tidak enak sekali sedikit agak mual, tak tunggu aja sambil tidur, bangun tidur alhamdulilah sudah mereda, malam itu aku tidak makan banyak hanya sayur dan 1 potong kecil lauknya, serta ½ gelas juice jambu, porsi sedikit  ini sangat membantu untuk menstabilkan kondisi badan. Semalaman tidak terjadi masalah tapi bagiku sangat menegangkan karena aku tidak mau merobah posisi tanganku biar posisi jarum infuse tidak berobah, jadi tanganku menthentheng, kalau mau ke kamar mandi panggil suster ( manja sekali ya ? ).
Rabu pagi 9 Maret 2011, karena ini kemoterapi perdana, maka jadualnya ditambah 1 hari untuk evaluasi.  dokter visite untuk mengkontrol efek dari kemoterapi, dan dinyatakan baik, siang itu aku pulang ke rumah, mampir super indo beli bortel dan apel Malang untuk dibuat juice.
Efek dari kemo terapi baru terasa agak menyeluruh di hari Kamis, hari ke 4. Badan rasanya nano2, kadang rasa begah ( mbeseseg ), sembelit, perut keras disini nanti ganti sana ( tapi udh ketemu mengatasinya, di elus2 bisa mereda ) kadang agak masuk angin, kadang ada rasa njarem seperti mau jerawatan besar itu lho di beberapa tempat, kadang ada rasa di tusuk2 dari dalam perut (gak sakit sih), mulut dll yang kulitnya tipis rasanya sedikit anget (sumuk), o ya kalau makan asem2 mulut rasanya clekit2, mungkin sedikit sariawan, mata kadang rasanya seperti itu lo kalau lagi sakit panas, tapi kadang ga terasa, rambut belum mbrodol. Hbs minum obat rasanya liyer2, enake ditidurkan saja …., rasanya dikit2 tapi macam2. Lha piye wong awak dileboni radio aktip rasane aneh2. Mungkin rasanya seperti kemasukan alien. Rasa2 seperti ini tak nikmati kok, di rasak2 ke wong durung tau.
Kalau makan asem atau pedes atau yg nyegrak2 akibatnya perut sakit bukan main, mungkin usus juga. Kalau di elus2 agak enakan. Menjelang pagi harus pakai baju lengan panjang dan selimutan. Keringat rasanya gatal2. Dari vagina ada sedikit darah yg bercampur sedikit lendir.
Sekarang muka agak bentol2 beberapa tempat seperti jerawatan.
Senin tanggal 14 Maret 2011, 1 minggu setelah kemoterapi di cek darah rutin ada beberapa  masalah :
-          Leucosit                               2.690                     ( 4.400-11.300 )
-          Neutrofil batang               0                              (3-5)
-          Monosit                               1                              ( 2-8 )
-          Trombosit                           137.000                 ( 150.000-450.000 )
Tetapi menurut dokter baik, kondisi itu terjadi karena keadaan 1 minggu setelah kemoterapi, nanti 1 minggu lagi akan pulih asal bisa makan normal.
Tanggal 28 Maret akan kemoterapi lagi. Tanggal 14 Maret sudah pesan obatnya.( Farmo 80 mg, cyclo 800 mg Taxotere 120 mg. )
Hasil pemeriksaan PA penyebab kanker adalah :
-          ER                                           : positif                                 (+)
-          PR                                           : negative            (-)
-          Cerb B2 (Her2 Neu)         : negative            (-)
Kata dokter kalau ER positif artinya asal penyakit dari hormone esterogen, nanti diberi obat.
Yang bahaya kalau yang positif Cerb B2, ini sudah di obati @ di suntik kadang2 muncul lagi.
Wah pulang dari periksa/konrol bisa ber siul2 nih bayanganku minggu I lewat , aman. Tentu minggu berikutnya lebih aman. Aku pulang mampir Superindo beli buah2an lagi buat nge jus. Sore itu lapor ke mas Ismu semua baik, tentu mas Ismu ayem tentrem, tidur pulas, besuk lusa mau keliling Jawa Timur biar ga capai. Terus di set hari Sabtu saya dan keluarga ketemu di Solo, nginap 1 malam di hotel yang nikmat pokoknya melepas penat masing2.
Beberapa kali aku pengin coba bawa mobil sendiri, ke Superindo aja jang jaraknya kl 2 km anakku Adityo betul2 tidak memperbolehkan, atau boleh harus dengan pendamping yang bisa nyopir, takut tiba2 ada kejadian nanti repot.
Hari Rabu, 16 Maret 2011, mantuku mau beli bubur untukku memang aku udah pesan beberapa hari yang lalu, tetapi aku melihat dia jalan sendiri kuping kiriku seperti dibisikin setan aku jadi ikut, malah aku ingin sekali nyoba nyopir. Hari itu aku betul2 lupa kondisi fisikku yang sebenarnya, malah Tanya ke Nah, mau nitip apa aja? Begitu banyak belanjaanku, setengahnya belanja badanku terasa capai bahkan terasa haus yang amat sangat, pulang kerumah tetap nyopir, tak pikir seperti biasa bisa cepat pulih, ternyata tidak. Hari itu Rabu dan Kamis terus menerus tidur. Rasa haus luar biasa sampai mulut kering banget, mungkin telah terjadi dehidrasi didalam tubuhku oleh karena itu selain minum terus menerus aku siapkan satu tempat minuman saya isi 250 cc buat kalau tiba2 bangun kehausan. Kamis malam itu rasanya panas tinggi, disekitar selangkangan kelihatannya ada bentol2 depan maupun belakang, badan rasanya sempoyongan pandangan ke kuning2an sholath aku lakukan sambil tiduran, lagi baca doa apa, sampai dimana juga terkadang lupa, mulut rasanya aneh, asin ( kalau biasanya mulut rasa asin itu nacl lagi tinggi ), masakan tawar rasa asin, masakan asinnya sedang rasanya pait, lidah rasanya ada yang melapisi, untuk menetralisir aku isap2 permen jahe, lumayan.  Aku baru sadar bahwa aku lagi sakit yang tidak standar, aku minum panadol biar agak turun panasnya. Aku nggak tau berapa suhu badan ketika itu karena temperature meternya dirumah ternyata rusak. Hari Jumat baru beli dan ketika di ukur temp badan mencapai 39.6*C, tentu sebelumnya lebih dari itu. Serius juga ya…..  Jumat sore itu suhu badan turun menjadi 36.6*C tetapi badan masih sempoyongan. Pesan pak Dokter tidak boleh kecapaian ternyata kalau lagi kemo yang namanya kecapaian itu terus lemes, lemes makin lemes terus hauuusss sekali, dan yang namanya lemes enaknya dipakai tidur, tetapi dengan tidur lama dan makan banyakpun tetep lemes lha iki piye to untung aku terus panas, stlh minum panadol terus kembali normal
Hari Sabtu pagi badan sudah seger, hanya rasanya kok masih lemes, pokoknya hari ini niatku akan makan banyak, nasi lauk pauk, sayur, jus2an dan alhamdulilah sore hari sudah seger kembali, jadi rupanya termasuk kurang gizi aku ini. O ya siang hari sempat sms pak dokter yg lagi di Swiss aku disuruh cek darah lengkap, karena Tiyok lagi pelatihan dan Dityo lagi ke Solo aku ga berani main2 pergi sendirian  sekarang, udah kapok, jadi rencana ke labnya hari Senin saja. Sabtu siang itu juga bentol2 di selangkangan mulai pada meletus, ada yang jadi bisul, ada yang jadi koreng ? wah serem deh, rasanya jalannya jadi ga rapih, mana ngerawatnya susah lagi. Yah aku harus tafakur lagi nih, mengevaluasi diri, mengukur diri, mengukur musuh yang sedang aku hadapi, mengingat semua pesan dokter, suami, anak : Jangan kecapaian ! mungkin Allah sedang memberi peringatan keras kepadaku, supaya aku tidak seenaknya ke mana2 maka aku harus diikat dengan memberi persoalan di selangkangan, dan dengan demikian aku tidak bisa berkutik. Ini baru aku kena batunya.
Memang system di dalam tubuh ini lagi di kacau, kita tidak tahu apa yang akan mendadak muncul lagi dan pengendaliannya juga tidak seperti biasanya, oleh karena itu tidak usah kemana2 dulu, cukup istirahat saja dirumah mikir makanan dan minuman sehat suruh anak2 beli buah2an, bikin juice terus …. Begitu pesan suamiku. Wah kesempatan untuk ber manja2 nih ….. yo wis tak nikmati wae.
Tapi tidak apa, Allah masih memberi kesempatan mencari jalan keluar agar masalah bisa terselesaikan.
Senin 21 Maret 2011, aku ke Sardjito sesuai petunjuk dokter aku periksa ke dokter pengganti, weleh2 dokter penggantinya ga ada aku disuruh ke dr Teguh, beliau udah Prof, spesialisnya sama dg dokterku, karena keluhanku cenderung ke daerah vagina aku disuruh ke Obsgin rg periksa di sebelahnya (posisiku ada di Tulip Cancer Centre RS Sardjito). Sampai disitu langsung diperiksa ga bilang2 di papsmear, di oprak-oprek, sakit. Ternyata di rahim ada polip dan ketika sakit tadi dr lagi ngambil sampel untuk di kirim ke Patologi Anatomi dan biopsy. Ya Allah berikan keringanan sakitku  ini, mohon jangan diberikan yang ganas lagi. Baru menghadapi efek kemoterapi begitu dahsyat ditemukan lagi polip,  saat ini detik2 menunggu hasil lab, ya Allah berikan keringanan pada hambaMu dan keluarga Hamba…… kata dokter keluhanku itu (koreng) bukan apa2, tidak usah diobati tidak apa2 nanti akan sembuh sendiri, asal selalu bersih (aku sambil mikir bersihnya dokter pasti bersih sekali dibanding dengan bersihku). Justeru polip ini yang jadi masalah. OK masalah biar nanti dokter yang menangani. Masak Dok bagaimana harus bersih tempatnya aja pembuangan, pasti kena air n kesenggol2. nyiramnya pakai detol ya Dok n habis itu di keringkan kemudian dikasih betadine ? OK kata dokter, gitu aja.
Mulai Senin 21 Maret 2011 ini (2 minggu setelah kemoterapi I) selembar demi selembar rambutku mulai rontok, ku biarkan satu per satu lepas, aku akan menikmatinya. O ya kalau tidur rambut rasanya ke jenggit/kejambak rasanya pedes di sana-sini, mungkin karena ketarik sana ketarik sini.
Selasa 22 Maret 2011 aku di rumah saja ga ada kerjaan, hanya bolak balik merawat koreng terus sama pas ada kesempatan nulis catatan harian ini. o ya rambutku udah mulai rontok 2 @ 3 lembar an biarin badai berlalu aku tetap menikmatinya, asal udara segar tetap mendampingiku.
Rabu 23 Maret 2011 aku berangkat ke Rumah Sakit Dr Sardjito untuk konsultasi, tetapi sampai disana (jm 09.30) dokter sudah selesai praktek di Poli Wijaya. Aku tungguin saja di klinik cancer Tulip. Sambil menunggu dokter aku sempat ngobrol dengan beberapa pasien, ternyata mereka mempunyai perasaan yang sama dengan aku ketika mau menjalani operasi deg2an harap2 cemas ingin tumornya jinak, lucu lagi muncul pertanyaan : sudah gundul belum aku bilang belum, kalau ibu bagaimana ? saya udah gundul …hik hik hik pada cekikan geli ternyata banyak yang sudah gundul. Ga papa bu, nanti juga numbuh lagi mereka ngomongin dari ngrasani baiknya dokter ngurus askes cerita tentang kondisi suami yg sedang kemo sampai aku diberi semangat sama mereka . Jam 11.00 dokter datang aku lapor kejadian kemarin dari hasil lab (bagus), hsl periksa obsgin (ada polip) sampai ada koreng 5 bh disekitar kelamin dan anus. Polip ga masalah, koreng itu biasa kadang efek kemo munculnya seperti itu, itu dari jamur karena lokasinya selalu lembab, aku heran tidak pakai diperiksa korengnya dokter langsung nulis resep 2 macam : Comsporin 100 clixime dan diflucan fluconazole 50 mg capsules dan tetap disuruh ngolesin garamycin krim. Aku sempat mikir mengko gek asal tembak saja, tetapi besuk paginya ternyata sudah membaik.
Yah kemoterapi aku rasakan paling berat sejak ditemukannya benjolan. Karena ada zat radioaktif yang dimasukkan kemudian dia akan merusak/mematikan semua sel yang sedang tumbuh termasuk sel sehat, jadi kenapa kemo terapi menyebabkan rambut rontok ? karena sel rambut selalu tumbuh. Respon setiap orang beda2 tergantung kondisi fisik dan respon terhadap rusaknya sel dan sat radio aktip,` terasa berat karena keadaan ini seperti merusak system didalam tubuh, naluri dari efek kemoterapi tidak seperti ketika kita merasakan sakit biasa, misalnya awalnya mata seperti tidak bisa konsentrasi, rasa ini belum pernah aku alami, pencernaan seperti tidak jalan perut mbeseseg tetapi harus makan, kalau kebanyakan mungkin bisa muntah ( rak repot to ya ), jika kecapaian rasanya melemah, haus sekali, badan bisa panas, ketika kena efek ini menimpa aku jalan terasa sempoyongan diakhiri dengan meletusnya beberapa koreng disekitar kelamin dan anus (tadinya sdh diberi warning sama dokter permukaan kulit yang tipis bisa timbul sariawan tak pikir tadinya di mulut, tenggorokan, usus, ga taunya malah disebelah bawah). Kepala seperti memar tanpa sebab, hanya sebentar kemudian hilang nanti muncul lagi di tempat lain. Kulit Muka, dada seperti kena kringet buntet, ketika mandi digosok bisa hilang dari kringet buntetnya itu keluar seperti jerawat kecil2/komedo, kata dokter itu hormone, bukan lemak. Yah dari awal sampai akhir minggu ke 3 rasa lidah asin, jadi air aqua rasanya asin, kalau masakan asin rasanya jadi pahit. Yah sebentar lagi aku harus selalu menutupi kepalaku yang tanpa rambut, supaya tidak menimbulkan respon negatip kepadaku ( mis. Merasa kasihan, melihat aku jadi sedih, mungkin menangis, kalau anak kecil melihat mungkin mereka akan cerita ke orang lain, itu semua yang aku ga bisa ). Aku mau semua berfikir rasional dan keadaan ini adalah proses penyembuhan yang harus dilalui, bukan suatu penderitaan.
Jogja 26 Maret 2011
KEMOTERAPHY  II
Hari ini 27 Maret 2011, besuk pagi jadual Kemoteraphy ke II.
Pagi hari aku mandi mencuci rambut, rambutku yang lepas dimana saja aku berada, dimana2, di tempat tidur, di lantai kamar, di lantai kamar makan, di dapur, ketika mencuci rambut brulll banyak yang lepas, sisirpun tidak tidak lepas dari sasaran rambut. Melihat rambutku semakin menipis dan lagi kelihatan tidak sehat suamiku menyarankan digunduli saja biar tidak repot ngurusnya, selain disibukkan bersih2 lantai biar lebih kelihatan fresh. OK kita gundulin aja, etung2 masih ngetrend kok gundul di jaman sekarang …… pokoknya still PD aja.
Kress kresss kresss, krik krik krik, jadilah the bolding women kata anakku wah ada Shaolin di sini … hehe. Ga papa hanya 4 bulan kok, lagian kemana-mana selalu pakai kerudung kan …. Aku tidak terbuka kepada saudara2 dari suamiku dan tetangga karena mereka pasti akan merasa kasihan bahkan melihat ku begini sebagai orang yang menderita, aku tidak mau itu, aku ingin mereka menilai hal ini sebagai suatu proses penyembuhan, bukan penderitaan, bahkan itu adalah suatu langkah menuju keadaan yang lebih baik. Kalau teman2ku tak kasih tahu ga pa2, mereka tentu tergantung aku bagaimana …..
Ternyata tidak punya rambut rasanya isis/dingin, kepala bagian belakang dingin, sudah pakai kerudung masih isis, jadi harus di dobeli, tidurpun pakai tutup kepala takut masuk angin, kalau keringatan di lap.
Sore hari aku berangkat ke RS karena kalau tidak masuk sekarang keburu dipakai orang lain, masuk RS saja rebutan ( karena RS melayani orang yang harus segera dilakukan tindakan, bukan seperti hotel ). Malam itu aku tes darah, jantung tensi dan temp badan utk persiapan besuk.
Senin 28 Maret 2011. Seperti biasa Suster mengambil obat utk hari itu, urusan askes, suntik pre kemo dll, baru mulai kemo jam 11.15. dari pengalaman sebelumnya mencari vena di tanganku sangat sulit dan rentan oleh karena itu kali ini aku tidak mau banyak gerak, posisi tanganku pun aku letakkan diatas yaitu tak sampirkan di tiang infuse, bawah diganjal guling, nyaman …. Nyaman. Selama memasukkan obat kemoteraphy aku tidur terus, tak nikmati bener.  Yang lama itu memasukkan vitamin2, neurobion 500 cc, bisa 5 jam sendiri. Supaya posisi jarum infuse tetap baik, aku ga mau mandi sendiri, dimandiin Suster sampai obat kemo terakhir. Masih seperti Kemo yang I, obat kemo 3 macam, dilaksanakan 2 hari. (Farmarobicin 100 cc, Cyclophosphamid 100 cc, Taxotere 250 cc )
Dari pengalaman Kemo yg I, tidak boleh terlalu kenyang, jadi makan nasi separo jatah saja, tapi lauk pauk habisin semua. Jus buah campur2 2x se hari, ngemil buah2an, kalau lapar ga ada makanan makan cereal jahe wuenak tenan. O ya rasa di lidah gebrah ga keruan selama 1 minggu I, jadi ga bisa masakin orang lain. Kondisi badan tidak stabil, kadang terasa limbung, selama 1 minggu minggu I dirumah saja, beraktifitas seperti biasa asal tidak capai. Kalau capai, lemes artinya kondisi lagi drop ( mungkin leukosit lagi turun ), tidur saja.
Efek Kemo II ini tidak seperti yang I, karena banyak yang sudah di antisipasi sendiri dan sekarang tidak mau kluyuran lagi, sudah kapok dengan kejadian dulu badan terus jadi panas, sariawan di selangkangan. Lebih baik mainan computer aja, capek terus tidur, enak to ?
Selasa 5 April 2011 kontrol ke Dokter.
Wah kali ini leukositku rendah, 2180, kalau < 2000 harus dibantu dengan suntikan. Keputusannya 1 minggu yad tes darah lagi saja, kalau < 4400 harus disuntik. Ada yang dikonsultasikan lagi ke dokter yaitu hasil papsmear dan PA polip rahim. Intinya tidak ada sel ganas dan ternyata waktu itu polipnya sudah diambil sekalian, pantesan sakit, tapi setelah selesai diambil langsung tidak sakit kok.
Punggung tangan sebelah kiri sering aku elus2 pada posisi diatas bekas jarum infuse, maksudku untuk massage biar pembuluh darah normal kembali, tetapi tiba2 gatal sekali pertama saya kira timbul kadas terus mruntus saya kira exim, terus agak membengkak dan disekitarnya ngilu keliling pergelangan saya takut kalau herpes. Penanggulangan sementara saya bersihkan pakai alcohol jadinya kok ga gatel kira2 sekitar 8 jam kemudian gatel lagi saya bersihkan sambil saya elus2 pakai alcohol 6 jam sekali, dan ketika mau tidur saya oles garamycin tipis2. Lama2 ngglodogi/ ngelupas sekarang membekas belang hitam, saya maklum karena sel yng tumbuh itu termasuk dibunuh, maka belum bisa kembali normal seperti disekitarnya. Kata dokter ini namanya dermatitis, ada obatnya kok, tapi saya sudah terlanjur sembuh. (ketika saya buka internet ternyata dermatitis itu = eksim, ya Allah aku kena eksim). Ini kapok yang kedua, aku harus selalu steril nih, pergi2 juga pilih2 tempat yg bersih, kalau ada rasa gatel sedikit cepet2 usap pakai alcohol.
Senin 11 April aku ke laboratorium untuk tes darah.
Selasa pagi 12 April aku ke lab, sembari melihat hslnya, kalau jelek langsung lapor ke dokter. Harapanku leukositnya akan naik / membaik, ternyata salah duga, leukositku turun lagi menjadi 1800, daripada stress aku langsung aku ke dokter, kata dokter gapapa, ini biasa kalau sedang kemo leukositnya akan turun seperti ini, yang lebih jelek juga ada, tidak usah kawatir, nanti disuntik ketika saya Tanya apa disini tersedia obatnya? Atau di apotik mana ? nanti di telpon aja sebentar orangnya datang, aku dikasih no telpnya, obatnya ada tetapi orangnya sedang raker ga bisa keluar, dan ketika aku Tanya harganya muahal sekali padahal Cuma 6mili memang pernah dipesan sama suamiku, kalau suruh milih tindakan pilih yang terbaik, ya ini yg terbaik, aku juga sempat telpon ke Prof Dr Zubairi, kakak Badriyah biasanya beliau menggunakan yg murah dulu kalau tidak berhasil baru yang mahal ini. Kali ini pertimbanganku kan sebentar lagi mau masuk kemo yg ke 3.
Kuku tanganku biru, kata dokter dibawah kuku ada perdarahan, ini biasa terjadi karena kena obat kemo. Efek kemo ternyata macam2, setiap orang lain2 ada yang mual2 kemudian muntah2, tapi alhamdulilah sampai sekarang aku tidak mual dan muntah. Kalau orang yang kemo disuruh cerita mungkin hanya singkat jawabnya : rasanya ya macam2. Karena bingung menjelaskannya, sudah macam2 rasanya, logikanya tidak standar seperti orang normal, Oleh karena itu salah satu tujuan aku menulis ini agar bisa cerita lebih banyak.
Tanggal 8 Mei yad ada acara pengantinan keponakan di Semarang. Tadinya aku semangat akan datang, tetapi melihat perkembangan terakhir yang ternyata aku harus banyak istirahat karena hari itu menjelang kemo yang ke 4, aku juga harus steril, aku harus menjauh dari asap rokok atau disposal lain, aku tidak bisa sembarang makan, dan makanan utamaku susu, juice-juicer, sayur mayor nasi, putih telor, camilan buah dan kalau lapar cereal jahe, roti basah, aku juga harus menjauh dari angin. Suamiku khawatir kalau terjadi sesuatu jadual kemonya bisa kacau, kata dokter tidak bisa tertunda > 1 Minggu.
Minta maaf ya dik Nanik mungkin aku tidak bisa memenuhi setting yang direncanakan.
KEMOTERAPHY  III
Hari Minggu siang tgl 17 April 2011, suasana di rumah masih sibuk beberapa tamu, karena ada arisan di rumah kakakku yang berdekatan dengan rumahku. Rasanya belum istirahat aku harus kemas2 berangkat ke rumah sakit untuk persiapan kemoteraphy yang ke III.
Seperti biasanya sore itu di rumah sakit aku harus periksa darah, jantung dan tensi dan harus siap untuk kemoteraphy besuk pagi. Rasanya badan agak berbeda dengan biasanya, entah karena kondisinya kurang tenang agak buru2 berangkat ke rumah sakit atau karena badanku agak membengkak/gemuk ?  atau karena habis meningkatkan jumlah darah putih ? tidak seperti Kemo sebelumnya, rasanya di kemo I dan II siap semuanya. Juga mengenai makanan, sore itu aku tidak selera makan penginnya makanan yang mirasa. Kabar bagus, leukositku 24,000, ini karena bbrp hr yll habis disuntik neulastin. Dari angka 1,800 menjadi 24,000.
Pagi hari tgl 18 April 2011, Kemoteraphy berjalan agak terlambat, jam 15.00 baru mulai proses kemo, hal ini karena dampak dari peraturan bahwa mulai minggu kemarin diberlakukan hari kerja  5 hari, Sabtu libur. Jadi yang kemo hari Sabtu numpuk di hari Senin ini, antrenya panjang. Tidak apa2 karena toh aku akan sampai besuk pagi. Kemo botol I dan II selesai jam 18.15, kemudian dilanjutkan vitamin2 + neurobion sampai > jam 01.00 malam, tidak tahu tepatnya jam berapa karena aku sudah tidur. Hari itu aku masih tidak selera makan, aku beli pecel SGPC dan makanan timus+tempe goreng untuk sarapan pagi dan makan siang, sore harinya nekad beli kwetiauw dan Capcay goreng untuk makan berdua dengan anakku.
19 April 2011 kemoteraphy botol ke III bisa diinfusekan jam 11.15, lumayan sampai jam 14.30, diteruskan dengan vitamin2/neurobion dan selesai jam 19.15. punggung tangan terasa agak bengkak mungkin karena terkhir infusnya netes agak cepet.
20 April 2011 hari I di rumah setelah kemo teraphy ke III rasanya biasa saja, seperti kemarin2, malah aku sempat melayat tetangga 2x karena aku kenal baik.
21 April 2011 hari ke 2 stlh kemo, badan mulai terasa aneh, rasanya badanku kegemukan, tidak enak sekali. Urat darah disekitar bekas infuse warna hitam, agak gatal saya usap saja menggunakan tissue alcohol swap, ini lebih lembut daripada menggunakan kasa steril dan alcohol 70%, pagi dan malam mau tidur dioles pakai baycuten, yah, mengurangi   rasa gatal.
22 April 2011, jeng Ninik dari Jkt, jeng Mien dan Mbak Iti main ke rumah ngobrol sana sini, kalau lagi ada tamu begini rasanya seger, mengurangi rasa2 efek kemo, juga bu Lies, calon besan dik Nanik dan kakaknya, bu Tien main ke rumah, terima kasih buat semuanya.
Limbung akibat kemoteraphy kali ini sangat terasa, sering terasa capai, kalau sudah begini enakan tidur, wah minggu I Kemoteraphy kerjaannya  tidur, makan, minum obat, tidur lagi dst, bagaimana tidak gemuk ? masih belum berani pergi2 takut kecapaian.
23-24 April 2011, masih seperti hari sebelumnya, pengaruh limbungnya masih kuat. Kalau harus mikir sedikit saja, perutnya tidak enak. Kondisi ini paling buruk dibanding sebelumnya, sudah limbung, kondisi punggung tangan kiri muncul eksim, efek kemo, kali ini lebih besar dari sebelumnya, bengkaknya juga lebih besar, pangkal kuku warna hitam, rambut alis yang tanggal belum bisa tumbuh, sekarang ini tinggal separo2 mana badan tambah gemuk sampai bingung mau makan banyak badan tambah gendut, gerakan kurang bebas, kalau agak diet dikit konsekuansinya sel darah putih drop lagi. Hari ini aku kuwalahan, apanya dulu yang harus dipikir ? yach inilah masa2 kemoteraphy. Ternyata kemoteraphy itu tindakan paling berat dalam proses penyembuhan kanker.
Dermatitis di punggung tangan kiri rasanya gatal sekali seperti di uncek2 urat darah yang tadinya hitam karena kemo itu gatal dan rasa gatal ini makin lama makin berkembang dan memerah dan menebal, membentuk pulau Amerika Selatan, kalau menggenggam  punggung tangan methunthung/ gembung, kalau dipijit kembalinya pelan2, yah barangkali kalau ini dalam keadaan normal rasanya jijik sekali , walaupun warna kulit merah, ini kering dan aku yakin ini bukan penyakit menular karena ini efek kemo, diberi obat eksim juga ga sembuh. Hari demi hari kerjaanku ngelap penyakitku itu dengan tissue alcohol swab dan mengoles dengan baycuten ketika mau tidur dan selesai mandi pagi. Mungkin hal semacam ini yang menjadi momok kemoteraphy, hari2 dihabiskan dengan berfikir bagaimana supaya leucocytnya tidak drop, makan harus normal tidak boleh dikurangi, menunya harus pilihan (sayur mayur, juice buah, 4 sehat 5 sempurna, pilih makanan yang fresh ), menjaga supaya tidak terkena penyakit karena kondisi fisik sedang menurun. Yang repot kan kalau orang Jawa ini terbiasa dengan beberapa masakan yang semakin lama ( wayu ) semakin enak seperti asem2, sayur gori/nangka/gudeg, baceman, pepes, dll. Dan kalau orang yang malas berfikir pasti frustasi. Kalau aku yach jalanin saja etung2 tak anggep penelitian dan ini pasti ada hikmahnya, setidaknya aku makin tahu makanan yang sebetulnya sehat, dan pembantuku juga semakin terbiasa dengan menu se hari2 ku, hmmm harapan masa depan cerah.
Senin, 25 April aku ke lab periksa darah, ternyata leukositku rendah, 1450. Aku kaget banget, langsung aku beli ayam goring mbok Berek, ingin makan buanyak. Mudah2an dengan makan buanyak bisa membantu menaikkan leukosit.
Rabu, 27 April 2011, aku control ke dokter, melihat hasil lab komentar dokter : “ wah kondisi ibu menurun,  semangatnya turun”. Iya dok memang, tapi mulai kemarin saya sudah semangat lagi kok. Karena kondisi se hari2 begini-begitu terus menerus bolehlah kadang2 lupa menyemangati diri. Dan kini aku sudah menyemangati diri dengan menikmati makanan sehat, langsung belanja buah2an, sayur mayur dan ikan2 an, pokoknya mau makan enak dengan ikan.
Jum’at 29 April 2011, kondisi  dermatitis ku lumayan, sudah tidak terasa gatel2, mungkin karena sejak kemarin tidak pernah tersentuh air, ada tanda2 mau sembuh nih, mulai ada warna putih kulit yg mau mengelupas. Kabar baik ini apakah karena usia penyakit, atau karena tidak tersentuh air atau sabun ? pembantuku puiang, mau ke Jakarta keponakannya mau mengadakan sunatan. Pembantu di Jakarta terpaksa harus diimport biar aku tidak terlalu capai.
Senin 2 Mei 2011. Badan terasa seger, dermatitis sudah mulai mengelupas. Pagi2 aku sudah ke lab dengan harapan leukositku naik, kebetulan hasilnya bisa dikirim via e-mail. Jadi hari itu tdk usah ke lab untuk sekedar mengambil hsl tes darah, dan ternyata hasilnya lumayan, leukosit menunjukkan angka 3,010. Sore itu ada rapat di rumah, yah berani masak2 dikit, semangat ….. semangat ……
Tanggal 3 Mei 2011, walaupun sudah semangat dan berada di minggu ke 3 setelah kemo, punya gawe seperti kemarin aja rasanya capai walaupun hanya sedikit, makanya harus dibalas dengan tidur…
Tgl 3-7 Mei 2011, karena pembantuku pulang dan pembantu yang dari Jkt masih belajar memasak, maka aku juga harus turun tangan masak untuk makan anak2 Medogh. Hari demi hari aku tunggu katanya pembantuku mau pulang hari Jum’at tetapi sampai hari Minggu ketika aku harus masuk ke rumah sakit belum juga pulang. Gawat nih …., padahal tgl 7-8 Mei suami dan anak2ku ke Semarang untuk pernikahan keponakanku ….
KEMOTERAPY  KE  IV
Tanggal 8 Mei 2011, hari pernikahan Anis di Semarang aku tidak bisa datang, karena besuk pagi harus menjalani kemoterapy yang ke IV. Siang itu diantar si Upik, pembantuku dari Jakarta aku ke rumah sakit utk cek leukosit dan pesan kamar. Waow… leukositku 8300, normal, jadi besuk pagi bisa dilaksanakan kemoterapy yang ke IV. Rasanya program kemoterapy pengin cepet2 selesai , yah setelah ini masih 2 kali lagi.
9 Mei 2011, seperti biasa kalau hari Senin banyak yang mau kemo jadi ya antre, siang itu mas Bambang, Kusno, dik Khatrin dan Irwan dari Solo datang bezuk, kemo baru dimulai jam 13.30, seperti biasa urutannya pre kemo dulu yaitu obat anti efek kemo, obat kemo 2 macam kemudian vitamin2, neurobion hari itu selesai jam 21.30. selama di kemo les2an pengin tidur terus. Kali ini yang dimasukin jarum infuse giliran tangan kanan, pakai di spalk segala karena menurut dokter lebih save kalau di spalk, jarumnya tidak geser2.
10 Mei 2011, suamiku pulang ke Jakarta, si Upik juga pulang ke Jakarta, Nah pembantu di Jogja belum datang, biarlah itu dipikir nanti.  Kemo baru dimulai jam 14.00, urutan seperti kemarin yaitu anti efek, kemo kemudian vitamin2. Selesai jam 22.00, n baru pulang jam 22.30, tadinya mau pulang besuk paginya tetapi di rumah lagi tidak ada pembantu jadi harus pulang malam itu. Memang betul dengan di spalk jarum infusnya tidak goyang2, jadi semua berjalan lancar, hanya ketika harus buang air tangan kanan terpaksa ikut berperan, jadi agak ada trouble sedikit.
11 Mei 2011, bangun tidur …. Wa wa wa … baru terasa rumah berantakan, harus beres2 rumah dulu nih mumpung efek kemonya belum terasa, yang penting kerja sambil duduk biar tidak capai. Bersih2 rumah, masak2 sedikit buat anak2 Medogh seadanya, mandi …… dan jam 14.30 Nah, pembantuku  datang, pucuk dicinta ulam tiba. Udah Nah serah terima kamu kerjain semua, aku mau tidur istirahat dulu. Dan ketika istirahat terasa sekali pegel2nya di tangan.
12 Mei 2011, efek kemo sudah terasa, perut terasa besar entah terjadinya bagaimana kata anakku mungkin radioaktipnya bereaksi didalam perut kemudian timbul gas, jadi sering sekali buang angin. Kalau buang air besar terserah gerakan kolon (otot peristaltic?), jadi tidak bisa pakai di tunda2, nanti kembali lagi …, Hari itu kesibukanku ber manja2, lelah dikit tiduran bahkan tidur2 terus, mainan computer hanya lihat2 foto mantennya Tiyok dan meng upload untuk di kirim2. Alhamdullillah tangan kananku bersih mudah2an seterusnya, tidak seperti tangan kiri yang sudah belang2 hitam bahkan akibat kemo yang ke III terbentuklah gambar benua Amerika Selatan/Latin,  dan warna hitam di kuku masih ada, sementara buat kenang2an dulu …… 
Proses terjadinya belang, bermula sehabis kemo terjadi gatal2 pada posisi pembuluh darah vena disekitar posisi jarum infuse, gatal2 ini terus membengkak sedikit, warna merah, gatal sekali clekit2, disekitarnya lagi juga bengkak, kata dokter ini dermatitis alias eksim, efek dari kemo, terjadi iritasi dalam pembuluh darah nanti akan sembuh sendiri. Dan ketika akan masuk kemo ke 4 bengkak merah itu mengempis, mengelupas dan akhirnya memberikan bekas belang hitam. Selama menjalani kemo belang hitam tersebut belum bisa pulih karena sel2 hidup yang akan menggantikan kulit itu termasuk diserang obat kemonya, tinggallah bengkak disekitarnya, ini karena pembuluh darah kapiler kena iritasi, sehingga menghambat jalannya darah kembali ke jantung. Mengatasinya kalau tidur posisi tangan yang bengkak ada diatas jantung, insya Allah nanti per lahan2 akan mengempis. 
O ya, atas saran dokter sebaiknya setelah kemo disuntik untuk menaikkan jumlah leukosit. Obat yang dipilh neulastin. Aku+suamiku ingin tahu bagaimana kondisiku nanti kalau mengikuti petunjuk dokter, maka hari ini aku suntik neulastin.
13 Mei 2011, efek kemo makin terasa, lidah seperti ada lapisannya, mau makan perut terasa kenyang terus, tetapi aku harus berfikir badanku harus kemasukan gizi, nasi, sayur, buah, lauk pauk ikan/tahu/ tempe/telor/daging dikit, susu. Jadi acara makanku seenakku sendiri, dari pagi minum air putih dulu kira2 ½ gelas ( hbs kemo gini belum bisa minum banyak2 ), terus minum susu anlene 1 gelas, minum lagi air putih terus duduk2 sandaran  ( kondisi perut isi begini paling enak duduk sandaran, punggung diganjel bantal ), setelah agak enakan, tidur , jam 8.00 makan semaunya biasanya nasi + telur putihan + minum obat anti efek. Habis itu minum juice (juicer), kemudian cari2 sayur dari kulkas untuk direbus/dikukus, makan pakai sambel pecel bikinan sendiri tentu tidak pedes. Kemudian mandi terus tidur/tiduran lagi, karena kondisi begini dipakai mandi aja lelah.  O ya, di kulkas aku udah punya stock bumbu2 sayur bikinan sendiri : bumbu pecel, sambel goring tomat+jeruk purut, kuah ayam/daging dibumbuin bawang merica garam dikasih tepung maezena, buat kalau makan sayur2an. Aku juga suka makan sayurnya anak2, pokoknya bikinan sendiri tanpa penyedap tanpa pengawet, pewarna. dalam 1 hari itu aku makan semaunya, susu 1x pagi, sayur pagi/siang dan sore/malam, juice pagi dan sore, selain itu camilan buah ( yg tidak boleh pedes dan asam), kalau masih lapar minum energen jahe. O ya  permen jahe wangi itu lumayan untuk menghilangkan rasa ngga enak di mulut, jadi kalau ke mana2 bawa permen jahe. Alhamdulillah selama ini tidak ada mual2 dan muntah2, mungkin aku sudah melakukan tindakan preventip, posisi badan tegak terus kalau sering bungkuk perut ketekan bisa mual, menghindari bau2 yg merangsang mual, memilih makanan sesuai selera asal sehat. Limbung, itu terjadi biasanya karena lelah, jadi perlu banyak istirahat. Hari Jum’at, 3 hari setelah kemo pengaruh obat kemo terasa sekali, top markotop, badanku yang ketika kemo selama 2 hari diberi infuse total sampai kl 2500 cc itu tentu terasa agak bengkak, tetapi pada hari ke 3 ini banyak sekali buang air kecil, banyak yang keluar daripada yang diminum.
Sabtu, 14 Mei 2011, kondisi badan sudah lebih enakan dari kemarin, rasanya sudah agak enteng tetapi harus tetap dijaga jangan sampai kecapaian, tetap dilakukan banyak tiduran.
Minggu, 15 Mei 2011, kondisi sudah baik walaupun belum 100%, jalan2 ke Superindo beli buah, sayur-mayur, ikan bawal tawar, belanak dan ikan gabus, sampai di rumah dibumbuin, malam hari nggoreng ikan pakai happy call sampai kering …. Wuenak tenan …. Suasana semacam ini sangat penting, banyak artinya untuk mendorong semangat untuk meningkatkan gizi, stamina dan mental. Kulkas sudah penuh dengan bahan mentah, tinggal pengin masak apa, pilih yang bisa menggugah selera. Itu yang saya lakukan agar setiap hari gizi saya tidak menurun, kondisi naik turun, semangat yang naik atau turun, terlihat dari jumlah leukosit, kata dokter pasien bisa terlihat semangat atau tidak dari wajah yang sumringah atau tidak. Dari pengalaman kemarin2 “semangat” sangat diperlukan untuk penderita kanker yang sedang menjalani masa2 kemoterapi seperti saya ini. Katanya sih untuk radiasi tetap harus semangat juga.
Kondisi tangan kananku masih bersih tapi terasa gatal2 di punggung tangan, mudah2an tidak berkembang seperti tangan kiri.
Senin, 16 Juni 2011, periksa darah, hasilnya leukosit 3800, untuk kondisi 1 minggu setelah kemo bisa dikatakan bagus.
Rabu, 18 Juni 2011, seperti biasa aku control kedr. Kunto kondisiku baik, dr yakin kalau seminggu lagi leukositku akan naik karena lihat  mukaku semringah pasti akan semangat meningkatkan leukosit, sehingga tes darah dilakukan 2 minggu lagi saja saat mau kemo.
Aku juga ke dr Wigati untuk melihat jadual radiasiku, ternyata masih on skedul. Katanya radiasi itu membutuhkan kondisi fisik tak ubahnya seperti kemo. leukosit juga akan turun tetapi tidak drop sekali seperti kemo. wah siap2 nih untuk menyemangati diri lagi. Kata orang buah untuk radiasi yang bagus pisang terutama pisang Ambon dan papaya, yo wis nek iso sing murah. Di Radioterapi ketemu sama penderita kanker yang lain, bisa sharing an, ada seorang tetangga, bu Prapto juga habis kemo dan sekarang sedang radiasi tangannya bersih tidak ada dermatitis.
Kondisi punggung tangan kananku semakin gatal dan areanya semakin meluas, kadang terasa ada sembilu kecil diantara gatal2, dan sekarang terasa ngilu sepertinya ditulang/otot. Kata dokter ini biasa terjadi karena efek kemo, namanya dermatitis atau eksim tidak usah diobati tidak apa2, tidak menular, nanti saja setelah selesai kemo ke dr. kulit. Ingat ketika masih kecil, aku pernah punya eksim kecil kira2 panjang ½ cm entah asalnya dari mana, bapakku melihat eksimku langsung diberi obat ramuan dari sabun Ton dan injet. Luar biasa sakitnya ngilu ditempat eksim dan sekitarnya terasa sampai ke tulang/otot? Seperti yang saya alami sekarang ini, dari atas obat tadi keluar lender dan setiap keluar dipel, di tambah obat lagi dipel lagi begitu seterusnya sampai kering berarti sembuh. Lha kalau sekarang cari sabun Ton saja susah, yang sebelum ini pernah saya coba dengan sabun detol dan injet tetapi tidak keluar lendirnya dan tidak tambah baik, jadi tidak saya teruskan, saya coba dengan baycuten cream dan bedak daktarin, lumayan bisa meredam rasa gatal dan ngilu untuk se mentara.
Kamis, 19 Mei 2011, aku ke Progo, karena anak2 sedang ada acara masing2, aku pergi ngajak Nah, pembantuku naik beca, sepanjang jalan tangan kananku aku tutup dengan scarf, kok nyaman ya apa mungkin seharusnya dilindungi terus? Mandi sore memakai air panas, kali ini lebih panas dari biasanya kumasukkan tangan kananku kedalam air panas waow nikmat sekali, sampai puas. Ketika aku usap dg alcohol swap rasanya agak perih2 gatalnya hilang, jadi malam ini aku obati pakai garamicyn cream saja.
Jum’at 20 Mei 2011, warna merah di punggung tanganku agak membengkak rasanya perih2 seperti kena pecahan kaca lembut, kata dokter kalau bengkak di tangan posisikan tangan diatas jantung, jadi aku sekarang kalau tidur menggunakan bantal ekstra diatas bantalku untuk memposisikan tanganku jika kearah atas , bantal/guling di dada untuk meletakkan tangan, enak lo tangan diatas bantal di dada, ternyata hal ini juga mengurangi rasa sakit. Tidak ketinggalan kalau lagi di meja computer tempat duduknya pakai dingklik agak pendekan biar posisi tangan ada diatas jantung, tentu untuk mainan computer rasa clekit2nya ga keruan tetapi ini terasa lebih gatel kalau sehari tidak buka mailing list sama teman2. Sebetulnya kalau aku mau istirahat saja tidak terlalu terasa sakit, yah kadang2 lektoy aja di kamar …..
Sabtu 21 Mei 2011, pagi2 Kongko udah telepon, Tat aku jalan dari wisma Gajah kearah rumahmu … wah aku belum mandi … e e e Kongko datang, katanya nyari2 pohon kepelnya dimana … ngomong2 kesana kemari, biasalah ngomongin kegiatan di masa pension ini, pentingnya  arti silaturahmi, kita bisa sharring pengalaman menghadapi masalah, penyakit dll. Tangan kananku masih merah tapi sudah tidak senyeri kemarin, pada posisi bekas jarum infuse sudah mulai ngelupas, biasanya diikuti bekas2 luka yang lain (luka ini kelihatannya dari bintil2 kecil, sepertinya berair tetapi kok kering terus dan langsung spt bekas luka kecil tetapi kering). Bekas kulit warna merah ini akan menjadi hitam, dan ini belum bisa ganti kulit sebelum selesai kemo terapi. Sekali lagi dermatitis ini terjadi karena efek kemo dan tidak semua orang yang habis kemo terkena dermatitis.
Senin 22 Mei 2011, gatal2 yang terasa dipunggung tangan aku biarkan saja, dengan harapan tidak separah sebelumnya. Gatal2 itu mulai berkembang terasa ngilu dibawah kulit dan terasa anget di punggung tangan disekitar bekas infuse ketika operasi dan sedikit diatas pergelangan.
Selasa 23 Mei 2011, rasa ngilu kemudian diikuti dengan penebalan kulit, di elus2 tidak terasa, tetap saya diamkan saja, dibawah kulit terasa seperti terbakar, warna kulit berobah agak kehitaman
Rabu 24 Mei 2011, rasa ngilu berkembang merasuk ke otot atau tulang aku ga tahu, kulit semakin tebal dan semakin hitam. Kulit saya kerutannya seperti kulit buaya, bintik2 putihpun mulai kelihatan, mungkin sudah akan mengelupas.
Kamis 25 Mei 2011, kulit yang menebal warna hitam itu sekarang mulai pecah seperti tanah berlumut kena terik matahari. Kalau lagi jalan2 keluar tangan ini saya bebat supaya orang lain yang melihat tidak ngeri.
Jum’at 26 Mei 2011, kulit yang mulai keropek itu mulai ngelupas dan tangan saya sudah tidak sabar ingin mengelupas biar cepet bersih. Walaupun kering dan tidak ada besetan kulit tetapi rasa perih itu ada, mungkin karena keadaan seperti terbakar, panas, perih, ngilu ….. tetapi bekasnya kering dan bersih warna kemerahan. Hanya ada beberapa titik seakan bekas luka yang sudah mongering…. Dan keropekan yang lepas termasuk tebal dan kaku. Ya sudah bersabarlah …… semua dijalanin aja.
Sabtu 27 Mei 2011, sudah waktunya ber siap2 untuk masuk rumah sakit lagi, memasuki kemo yang ke V. pesan kamar dll.  Keadaan tangan ini masih terasa sedikit nyeri dan ngilu dan petak2 kerutan juga masih, padahal biasanya kalau sudah mau masuk RS untuk kemo semua efek sudah tidak terasa, la ini kok masih barangkali karena tadinya saya diamkan saja sehingga prosesnya mundur. Hari ini juga periksa laboratorium, dan memenuhi syarat untuk masuk kemo lagi.
Minggu 28 Mei 2011, suamiku datang dari Jakarta untuk 1 minggu, memberi support saya pada kemo ke V besuk.
KEMOTERAPHY  KE  V
Minggu 29 Mei 2011, saya masuk RS jam 20.00 untuk persiapan kemo ke V. kali ini agak kemalaman karena tadi siang masih full dan sore tadi ada yang pindah ke pav. Cenderawasih. Malam itu dilakukan rekam jantung dan pemeriksaan tekanan darah, sedang tes darah sudah dilakukan kemarin.
Senin 30 Mei 2011, seperti biasa setelah dokter melihat  status saya, saya diperiksa dulu, jantung dan paru2, kemudian memberi sign untuk bisa di kemo, dan hari itu mulai kemo yang ke V. ketika dokter melihat keadaan tangan kanan saya, yang menghitam dari pangkal jari sampai kl 6 cm diatas pergelangan, ….wah ini harus ditangani dokter kulit, saya panggilkan, kata dokter. Siang itu dr Nastiti spK datang, waow…. Cantik sekali, bersih …. Setelah dilihat-lihat, dikatakan ini penyakit ……, akan menular bila ada luka dan terkena kulit yang terkelupas, sumber penyakit ini ada disekitar kemaluan, yang dulu pernah terjadi bisul dll sebanyak 5 buah itu, kemungkinan penyebarannya ada dibawah payudara dan tempat2 yang terluka. Pengobatannya menggunakan salep dan tablet. Karena bekas infuse saya anggap luka maka bekas jarum infuse itu saya tutup dengan tensoplas.
Selasa 31 Mei 2011, kemoteraphy hari ke 2 kondisi badan masih biasa saja. Tetapi makanan dari rumah sakit terasa baunya tidak nyaman, untung bisa minta bubur, jadi makanan utama bubur, lainnya sayur dan lauk-pauk bawa dari rumah.
Rabu 1 Juni 2011, atas nasehat dokter saya disarankan suntik neulastin supaya leukosit saya tidak drop sekali, karena dokter melihat perkembangan keberadaan leukosit saya pada minggu I semakin lama semakin menurun, artinya dengan kemoterapi secara terus menerus ini semangat saya tidak stabil kadang semangat kadang biasa2 saja kadang memilih tidur daripada makan, nah yang terakhir ini tidak bisa memicu pembentukan sel darah putih. Dan keadaan ini biasa terjadi pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi. Jadi pagi itu saya disuntik neulastin , langsung pulang.
Kamis 2 Juni 2011, sudah biasanya hari ke 2-3 pulang kemo efeknya lagi ngetop2nya. Saya banyak istirahat Di rumah, suami dan anak2ku nyuruh aku istirahat saja. Yah kali ini saya nikmati, kebetulan suamiku dapat tugas 3 hari di Jogja dan Solo, bisa untuk nyambung libur resmi dan libur bersama, jadi bisa 1 minggu nungguin saya dirumah, suasana ini sangat saya nikmati, sakit ditungguin suami, saya jadi manja, suamiku nyuruh aku banyak istirahat, tidur, tiduran ….. saya nikmati, saya rasa2 in ternyata sore ini saya sudah mulai banyak perobahan, rasa di lidah sudah mulai ada sesuatu yang menyelimuti lidah rasanya tajam, yang asin jadi pahit, yang manis jadi nyethek, udah tidak keruan rasanya bahkan banyak makanan bau eneg, walaupun tidak sampai mual.
Kalau makan rasanya perut ini begah, malas makan tetapi harus makan, kalau dipakai makan walaupun bau eneg tapi ya bisa masuk, disini saya harus berfikir  apa saja yang harus saya makan, pagi2 minum susu, jm 8 makan nasi putih telur, sayuran, juice buah. Siang mengikuti masakan rumah pokoknya pakai sayur, lauk pauknya ngikut juga entah tahu, tempe, ikan, telor sayur, ayam, daging (biasanya untuk saya dagingnya campur tahu ) tetapi kalau saya lagi kepengin sekali makan masakan yang enak harus saya turuti walaupun kadang2 harus mengerjakan sendiri, misalnya pengin ikan mbok Berek, dekat rumah ada yg jual kebetulan tidak menggunakan penyedap rasa enaknya menggunakan cakarnya, belinya yg belum digoreng, kemudian digoreng sendiri dirumah. Di kulkas ada stock bawal tawar/tengiri/belanak/gurami se waktu2 kepengin bisa langsung nggoreng atau pakai happy call, dimakan panas2, ini sangat membantu memberikan semangat untuk makan. Sore ini suamiku ke Solo karena ada sekolah yang harus disupervisi sekaligus nengok mertuaku.
Jumat 3 Juni 2011, hari ini suamiku masih di Solo, seperti biasanya aku Cuma glimpang-glimpung  di tempat tidur sambil menikmati keindahan kemoterapi, sengaja kali ini saya nilkmati dengan mengurangi banyak aktivitas dan saya juga ingin melihat jika tidak beraktivitas bagaimana keadaan leukositnya. Belang ditanganku sudah 4 hari disalep dan minum tablet 1xsehari, saya belum begitu melihat perkembangannya, kadang2 melihat warna hitamnya sudah menipis, kadang2 kok masih kelihatan hitam, yang jelas setiap hari saya selalu berfikir membersihkan dan mengobati, selain berfikir untuk makan sendiri. Sore ini suamiku datang bawa gudeg adem ayem dari Solo, wah wuenak tenan, sekali2 makan makanan dari luar.
Sabtu 4 Juni 2011, siang keponakan2 dari Semarang datang, 4 orang nengok saya sembari jalan2 ke TamanSari dan Malioboro, pulang jam 22.30, sampai Semarang jam 02.00, memang libur panjang menyebabkan jalan Jogja-Magelang-Semarang macet …. Kulit tanganku yang hitam perasaanku sudah berangsur memudar tetapi rasa panas seperti terbakar masih tersisa, yang sudah tidak terasa panas rasanya tebal, sarafnya pun belum terasa sensitive …..
Minggu, 5 Juni 2011, pagi2 suamiku sudah berangkat jalan2, olah raga, sepulang olah raga hanya minum nutrisari terus mencangkul, menanam beberapa pohon kelengkeng dan zirzat, jam 11.00 baru saja selesai lenger2 datang Arianto Ardani ngobrol ngalor ngidul tidak disuguhi apa2 ( sory ya Ri aku lagi ga boleh capai ).
Senin 6 Juni, seperti biasanya 1 minggu setelah kemoterapi harus tes darah, kalau lagi begini kadang deg2an juga takut leukositnya drop. Ternyata hasilnya 2.570, masih diatas 2000, untuk 1 minggu setelah kemoterapi leukosit > 2000 masih baik.
Selasa 7 Juni 2011, pagi2 saya berangkat untuk control, semua dinilai masih baik, cek darahnya lagi nanti saja menjelang kemo ke VI, dokter yakin leukositku akan segera naik, ketika aku Tanya kalau sampai terjadi drop bagaimana? Dokter tetap yakin karena pasiennya ini terlihat semringah, kalau yang kelihatan loyo lain ceritanya, jadi aku tambah yakin keceriaan yang tulus, nafsu makan yang bagus sangat mendorong meningkatkan jumlah leukosit. Pulang dari RS Sardjito saya langsung melayat, mbak Trinandhini dulu teman bermain waktu kecil, walaupun dia orang Solo kalau liburan pasti main ke Jogja dan sekarang dia adalah isteri temanku, dia pernah kena kanker rahim sudah dioperasi tetapi tidak di kemo,  kemudian kanker itu berkembang sampai ke otak sehingga kadang hilang ingatannya, selama ini minum herbal daun sirsat, sirih merah bina hong dan sambilata, katanya kankernya sudah membaik, tetapi ada hal yang menyebabkan terganggunya syaraf otak, semoga arwah beliau diterima disisi Allah swt. Hanya sebentar melayat terus berangkat ke Ampelas, sudah ditunggu jeng Hastari dan temannya, Halida. Banyak hal yang diceritakan mbak Halida tentang keberhasilannya melawan kanker payudara, dia berangkat ke Guang Zhou, di RS Kanker FUDA (baca Futa). Bulan Maret yll dioperasi, kemudian kemoteraphy dilakukan dengan cara Nano, yaitu ada sesuatu yg dimasukkan ( di suntik kan di selangkangan )barang itu akan mencari sendiri letak2 sel kanker, itu berjalan kira2 ½ @ 1 jam, dengan atau tanpa anestesi, setelah itu tidak boleh mengangkat badan @ kaki kebawah sampai 6 jam. Setelah kemo ke 3 di cek tumor markernya dinyatakan bersih CA 15-3 nya 22,5, yang tadinya 200 an. Tetapi tgl 20 Juni yad tetap berangkat ke Guang Zhou untuk kemo ke 4 ( terakhir ), setelah itu bebas. 1x kemo selama 1 minggu ditaksir biaya total 50.000 Yuan @ kl Rp. 70 jt, perhitungan ini dirinci oleh seorang yg mengurus untuk pasien dari Indonesia ( namanya ….. ) Konon kabarnya disana 1 org dokter visite bayarnya 7 yuan ( 1 yuan=Rp. 1400,- ) zr 1 hari 10 Yuan, kamar 1 hari 350 yuan, 1 pasien 1 yg tunggu, extra bed 4 yuan kita tdk boleh member tips, kalau ketahuan memberi tips dan diterima maka yg menerima akan mendapat sanksi hrs membayar seluruh biaya perawatan pasien . Setelah aku konsultasikan ke dokter, ini masih dalam proses penelitian, yang tidak berhasil juga ada akibatnya tambah parah, nanti kalau sudah dipatenkan RS Dr Sardjito juga akan menggunakan teknologi NANO kemoteraphy.
Kamis, 9 Juni 2011. Besuk pagi anak2 ( Tiyok, Kiki, Dityo ) mau berangkat ke Jakarta, aku bakalan sendiri di rumah sama pembantu, yah beres2 rumah aja. Tangan kanan sudah tidak terasa terbakar tetapi matirasanya masih, ga pa2 yang sabar aja. Malam ini saya ke rumah mbak Murdiyati rapat Trah.
Jum’at, 10 Juni 2011. Anak2 berangkat ke Jakarta, saya masih tetap sibuk ngerawat badan ini dan sesekali masak yang saya mau biar semangat …. Aku baru sadar ternyata tidak hanya rambutku yang rontok, rambut alis pelan2 juga rontok karena sering saya kukur2 satu demi satu lepas, dan sekarang alisku tipis sekali sepertinya tumbuh tetapi masih belum bisa cepat, terpaksa memakai pensil alis, setiap kali mencoreng alis saya buat beda2 yang melengkung, lurus, tebal tipis, kesempatan coba2 model alis. Bulu mataku pun satu demi satu lepas mungkin karena kebiasaanku mengambil taimata dengan menarik yg menempel di bulu mata jadi pada lepas….
Sabtu, 11 Juni 2011, saya juga tidak sadar, seperti biasanya kalau mandi bersihin badan kadang2 di-kukur2, ternyata di leher terjadi belang2 hitam. Memang kemoterapi membuat saya menjadi sibuk sekali. Selain harus berfikir hati2 memilih makanan, menghindari penyedap dan pengawet, juga harus berfikir makan yang banyak dan enak agar bisa memerangi rasa capai akibat kemo, juga harus mengatur waktu kapan saja minum obat apa, makan sayur2 an, minum juice buah, dll. Merawat tangan akibat efek kemo, menyiapkan pembasuh bilas karena kalau cuci tangan rasa gatal, mandi pakai sabun cair detol. Wah rumit ya, tetapi semua harus dilakoni, saya menikmati ini, dan menyadari tidak gampang memerangi sel kanker didalam tubuh ini, jadi tetap harus sabar.
Minggu 12 Juni 2011-18 Juni 2011,
Seperti hari2 sebelumnya, kegiatanku disibukkan dengan berfikir mengenai makanan, milih2 makanan yang memenuhi syarat, selalu minum juice buah, makan sayur mayor, menyemangati diri, merawat kulit dengan mengusap pakai alcohol swap mengoles dengan salep tipis2, selalu mencuci tangan dengan air detol, banyak tinggal di kamar karena harus menjauh dari debu dan bakteri/jamur yang beterbangan, computer dibawa ke kamar. Wah kikrik banget
KEMOTERAPI KE VI
Tgl 19 Juni 2011, pagi itu mas Ismu baru datang dari Jakarta, niatnya untuk mengantar aku ke rumah sakit, kemo ke VI/ terakhir. Seperti biasa habis Maghrib aku dan Mas Ismu berangkat ke RS Dr. Sardjito untuk persiapan kemoterapi. Rasa panas dan kebas di punggung tangan masih terasa , warna punggung tanganku hampir seluruhnya hitam tinggal diatas ibu jari kanan saja yang masih bersih, dan spacenya hanya sedikit sekali.
Tgl 20 Juni 2011, para perawat menjalankan protocol kemoterapi, semua berjalan seperti biasa, yaitu diberi infuse NaCl, disuntik 4 macam anti efek dilanjutkan dengan menyuntikkan obat kemo I dan II. Hari itu rasanya eneg sekali, rasanya tidak mau makan tetapi harus makan. Aku tidak mau makanan dari Rumah Sakit, oleh karena itu aku beli lauk dari luar yang tentunya dicampur penyedap. Yah sedikit saja biar bisa makan.
Entah apa sebabnya pada kemoterapi ke VI ini lain dengan sebelumnya, rasa eneg  di RS aku bawa sampai rumah, manja bener aku kali ini, enegnya sampai 1 minggu lebih tapi anehnya biar eneg makanan tetap bisa masuk, hanya mengurangi semangat saja.
Kuku jari tangan dan jari kaki tambah biru, kepala masih seperti kemarin2 gundul tetapi ada rambut kecil2 dan tipis2, alis mata habis, tinggal yang lembut2 saja, demikian juga bulu mata. Terkadang mata rasanya  gatal mungkin keringat dari dahi ngucur sampai mata ( ingat pelajaran SD/SR, gunanya alis dan bulu mata untuk melindungi mata terutama dari keringat ). Kalau habis mandi bercermin, rasanya aneh, mukaku pucat n bersih, maksudnya tidak ada goresan hitam alis dan bulu mata, tetapi aku menikmatinya selama hidupku aku belum pernah seperti ini
30 Juni 2011, rasanya sudah agak semangat tetapi aku harus mempersiapkan rencana pertemuan keluarga tgl 9 Juli yad dan rencana tumbuk 11 Windu mas Harsono tgl 16 Juli yad aku mulai tarik napas panjang untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mudah2an pada hari H nanti semua sukses dan aku tidak kecapaian.
Senin, tgl 4 Juli 2011 programku adalah simulasi untuk penyinaran tgl 11 Juli nanti. Pagi itu aku coba telp ke RS Sardjito bagian Radio terapi, ternyata alat/simulatornya sudah 2 minggu rusak. Aku tunggu sampai tgl 8 Juli 2011
Rabu, 6 Juli 2011, aku ke dr. Wigati, keluhan dari dr Wigati katanya sudah melapor kok simulator nya tidak bener-bener walaupun sudah 2x teknisi datang, sampai banyak pasien yang simulasinya tertunda, hari itu aku berjanji mau menyampaikan surat keluhan pasien kepada Bpk Dirut RS Dr Sardjito.
 7 - 8 Juli 2011, walaupun semua pekerjaan untuk acara temu kangen keluarga sudah aku distribusikan tetapi kok masih upyek ya aku ini, sehingga pada tanggal 9 Juli 2011 aku terasa capai sekali, mudah2an tidak berpengaruh pada penyakit kankerku. Padahal mulai tgl 11 aku harus mempersiapkan juga rencana tumbuk 11 windu mas Harsono, ya Allah mudah2an aku tidak kecapaian. Tanggal 8 aku menyampaikan surat ke Dirut RS Dr Sardjito, entah dibaca atau tidak, menurut perhitunganku hari Jum’at sudah terbaca dan jika hari Rabu tgl 13 Juli tidak ada tanda2 diperbaiki secara serius saya akan kirim surat ke Pusat. Walaupun hari Rabu itu sudah ada teknisi yang datang memperbaiki tetapi aku belum yakin 100%, sehingga hari Kamis aku melayangkan surat ke Ibu Menteri Kesehatan, dengan memberikan ratio penggunaan alat tersebut. Hari Jum’at aku sms dr Wigati, katanya minggu depan aku disuruh datang ke RS.
Senin 11 Juli 2011, masih terasa capai, ternyata akibat kemo rasa capai tidak hilang2 aku telpon ke RS Sardjito, ternyata simulatornya belum betul, berarti program radiasiku mundur nih. Aku sms ke dr Kunta, bagaimana acaraku minum Xeloda. Aku sms dr Wigati, hari itu juga aku diminta datang ke RS akan disimulai.
Ada beberapa kesan dan pesan selama menjalani kemoterapi :
-          Perasaanku seperti dikloning, coba bayangin orang sehat begini dimasukin cairan mengandung unsur radioaktip yang tidak seperti biasanya manusia mendapat obat, malah dimasukin cairan yang mempunyai efek samping macam2, sepertinya cairan itu membuat orang sehat jadi tidak sehat, sementara kita harus waspada dengan sel2 kanker yang berkeliaran didalam tubuh saya. Ini yang sangat berat menyikapinya, karena setiap mau makan harus berfikir mana makanan yang dianjurkan dan bisa dimakan (yang bisa masuk mulut dan bukan pantangan) 
-          Berbagai rasa yang ditimbulkan dari efek samping itu tidak bisa disikapi sebagaimana biasanya kita menghadapi rasa/sakit yang sama dalam kondisi normal. Disinilah kesabaran kita diuji, kita tinggal memilih pasrah dan dipakai istirahat saja atau kita tetap melakukan kegiatan se hari2 asal tidak kecapaian. Yang penting semangat “saya bisa menghadapi”. Beberapa hal yang bisa menyebabkan fatal yaitu kalau kita merasa menderita, merasa ketakutan, sedih dengan penyakit ini dan tidak bisa menjaga kesehatan (misalnya leukosit drop karena tdk semangat makan, atau banyak pikiran), setiap ada masalah di kesehatan segera diatasi, konsultasikan ke dokter ahlinya.
-          Perobahan penampilan, dari masalah rambut rontok, tangan belang2 hitam, gemuk karena makan terus, kuku tangan hitam dan kaki berwarna abu2-hitam, wajah kelihatan pucat karena alisnya rontok. Keadaan ini kita cuekin aja, toh selesai terapi pelan2 semua efek itu akan hilang. Jangan merasa minder, jangan kecewa, harus bersemangat besok aku akan lebih cantik dari sekarang.
-          Setelah mengadakan sharing dengan sesama penderita kanker payudara saya mempunyai kesan dari pembicaraan mereka bahwa perasaan wanita ketika menjalani kemoterapi serasa seluruh mahkota kewanitaan dihancurkan, namun mereka tetap ceria, begitulah kalau sudah kita jalani dan kemudian kita ketemu sesama penderita, serasa semua yang terjadi adalah keadaan yang sudah biasa kita alami, sudah tidak terasa berat lagi, serasa hidup normal kembali, menjadi ringan.
-          Hal2 yang perlu diwaspadai, sel2 kanker yang ada didalam tubuh ini tidak kelihatan dengan alat apapun, sehingga ketika dinyatakan bersih kita harus tetap waspada karena gerakannya tidak terasa oleh tubuh kita.

RADIO TERAPY
Sampai waktunya penyinaran. Semula dijadualkan simulasi tanggal 4 Juli dan penyinaran mulai tanggal 11 Juli 2011. Jadual sudah aku susun rapih, 2 minggu sebelum lebaran semua sudah selesai dan aku bisa mempersiapkan hari lebaran dengan santai. Ketika aku mau simulasi tgl 4 Juli, sebelumnya aku telpon dulu ke Rumah Sakit ternyata simulatornya rusak, kelihatannya dokter telah pusing sudah 2 kali teknisi datang tetapi belum baik, masih nunggu teknisi dari Medan. Pasiennya sudah numpuk, di Jogja hanya ada 1 buah simulator ini melayani DIY, Jawa Tengah Selatan, Tegal dll.
6 Juli 2011, adalah minggu ke dua simulator itu rusak, Ketika aku ketemu dokter jadi ikut pusing, apa yang bisa saya lakukan dok ? coba mbak bikin surat dari pasien ke Dirut RS Dr. Sardjito, ok tapi karena saya sedang membantu persiapan kakak ipar mau ada acara tumbuk 11 windu, aku belum sempat.
Senin, 11 Juli 2011, ada teknisi datang untuk memperbaiki simulator, tapi saya ragu bisa selesai @ tidak, ini . Saya kirim surat ke Ibu Menteri Kesehatan, tidak hanya melapor tetapi minta tambahan alat simulator, ga tahu ada tanggapan atau tidak, akan saya pantau selama saya menjalani penyinaran, kalau tidak ada saya akan layangkan surat kepada Presiden (ini bukan emosi lo). Pokoknya sampai dapat. Semangatku bukan hanya karena kebutuhanku, tetapi masalah ini tidak main2, penderita kanker sudah dijadualkan untuk menjalani terapi tepat waktu, dan jumlahnya tidak sedikit, maka perlu ada tambahan peralatan, setidaknya tidak terjadi stagnasi.
Saya juga dapat jawaban sms dari dr. Kunta, dengan mundurnya jadual karena  masalah simulasi ini obat Xeloda yang diberikan ketika selesai kemo ke 6, 4 kapsul pagi dan 4 kapsul sore hari, diminum menjelang radioterapi, tetap diminum sampai mulai radioterapi , baru diturunkan. Xeloda adalah obat kemo yang sangat ringan, efeknya hanya pada telapak tangan dan telapak kaki akan muncul belang2 hitam. Jadi terapi @ pengobatan kanker ini nyambung terus, maksudnya sel kanker jangan sampai bangun.
Jum’at 15 Juli 2011, saya coba telp ke Bag. Radioterapy ternyata sudah bbrp hari teknisi dari medan memperbaiki alat tersebut, saya diminta ketemu dokter minggu depan.
Senin 18 Juli 2011, saya sms ke dokter Wigati, Radiologist oncologist, intinya saya mau cari alternatip lain ( mungkin ke Jakarta, di Jakarta ada 5 Rumah Sakit yang punya simulator, Dharmais, RSPP, RSPAD, RSCM dan RS Persahabatan ), ternyata hari itu simulatornya sudah bisa dioperasikan, alhamdulilah. Hari itu saya baru datang ke RS jam 9.30, dapat urutan ke 10, wah dapat nomer kecil, hatiku senang. Eh ternyata nomer 10 jatuh pada jam 15.00, he.. he…  . Saya ngurus askes dulu, udah siap mondar-mandir, saya ngurus semua sendiri, membawa tas kantong dengan dorongan ( beli dari ACE hardware ), jadi tidak terlalu berat, juga tidak lupa bawa bangku/dingklik lipat masukkan ke kantong, karena terkadang kursi yang sudah disediakan penuh dengan pasien dan pengantar.
Di  ruang simulator payudara yang dioperasi digambari, dikasih tanda, tidak boleh kena air supaya tanda2 itu tidak terhapus, jadi mulai sore itu aku tidak mandi penuh, hanya perut ke bawah, lainnya cuci muka dan pakai wash lap. Sampai di rumah sudah sore langsung bikin makanan karena hari itu Senin, dirumah ada yang puasa. We la ternyata keringat juga melunturkan tanda. Ini repot yang ke sekian kalinya jadi mulai sore itu aku kalau makan terpaksa cari tempat yang dingin, di kamar. Selanjutnya pakaian pun ote-ote biar tidak keringatan, dan kalau ke mana-mana bawa kipas.  Selesai simulasi saya mendaftar untuk CT Scan, dapat jadual hari Rabu.
Hari Rabu 20 Juli 2011, saya datang jam 8.15, harus antre dulu di pendaftaran Radiologi, tempat pendaftaran persis menghadap ke main entrance, posisinya seperti meja information banyak yang bertanya kesitu, wah jadi tambah lama nih, saya diminta foto copi srt perintah CT Scan, dan minta persetujuan ke askes centre letaknya ada di ujung utara RS Sardjito sedang radiologi di tengah RS Sardjito. Kemudian saya ke rg CT Scan, dilihat dulu fungsi ginjal dan fungsi hati, tidak ada masalah, bisa langsung ditangani ( ternyata fungsi hati dan fungsi ginjal sangat penting, setiap tahap selalu diperiksa terlebih dahulu ). Dari CT Scan saya ke Askes centre lagi kali ini minta surat asuransi untuk penyinaran, Askes ini berurusan dengan orang banyak, tetapi pelayananya cepat. Dari sini mendaftar ke Radio terapi untuk penyinaran, dan alhamdulilah bisa dimulai penyinaran, tindakannya di ruang Cobalt, artinya peralatan yang dipakai merk Cobalt. Selesai penyinaran harus kembali lagi ke askes centre untuk minta persetujuan. Jadi hari ini 3 kali ke askes center. Ga papa wong mau gratis tis ya harus mau ngrekoso sedikit, etung2 olah raga. Sampai dirumah cuci kaki terus tidur. Cuapeeeek buanget.
Biaya simulasi kl tdk salah  Rp. 1.565.000,- tetapi saya  dapat gratis, beaya CT Scan sekitar Rp. 1.255.000,- juga gratis, beaya penyinaran 25x empat ratus ribu sekian juga gratis askes, alhamdulilah.
Dari hasil konsultasi dengan dr Wigati, melihat leukositku pernah sampai 1.480, aku diberi obat BRM capsul untuk menjaga leukositku tidak turun terlalu jauh dan cream Radiocare untuk dioleskan ke kulit yang kena radiasi. jadual penyinaran 2 jam setelah minum obat Xeloda, sekarang Xeloda diminum 2 x sehari @ 2 kapsul.
Ternyata penyinaran bukan berarti ada sinarnya, tetapi dikirim radiasi dari peralatannya ke bagian yang diangkat masanya, posisi tidur dengan lengan kiri nekuk keatas arah atas kepala, tangan kanan diletakkan dibawah pantat, kepala nengok kekanan 90 *, diam tidak boleh bergerak, penyinaran berjalan kurang lebih 10 menit, tangan cukup kemeng/pegel, demikian juga kepala terasa cengeng. Ketika disinar lampu dimatikan tidak terasa apa2, ketika alat sedang bekerja operator meninggalkan ruang radiasi, dan ketika alat selesai bekerja operator kembali ke ruang tindakan mengatur posisi alat, begitu operatornya bolak-balik 4 kali. Aku perhatikan orang sebagai operator ini sangat langka lo, dia harus tahu tanda2 yang dituliskan di bekas operasi, kemiringannya, karena harus tepat sasaran, juga harus tahu dosisnya. Aku minta jadual penyinarannya jam 8.00 pagi, 2 jam sebelumnya aku minum obat Xeloda 2 bh, jadi setiap hari aku datang sebelum jam 8.00. begitu jadualku setiap hari. Tidak ada efek radiasi yang aneh, hanya dipinggiran telapak kakiku semula terasa kasar2 kemudian agak aneh seperti ada lapisannya, halus setelah aku gosok2 pada lepas, ternyata kapas pada kain kesed nyangkut di telapak kakiku. Aku juga dipesen sama perawat untuk tidak membawa handbag di lengan kiri karena kalau ke gesek2 nanti yang kena radiasi bisa lecet. Aku juga tidak kebayang akan terjadi apa.
Kamis, 21 Juli 2011 aku sedang memahami aturan mainnya orang yang sedang melakukan radiasi, adikku mas Pari nelpon katanya mbak Mar kakak iparku sakit keras di RSPAD  Gatot Subroto, Jakarta. Aku sedih mencoba memohon kesehatan mbak Mar, aku juga sdh merencanakan mau ke Jakarta untuk nengok di RSPAD hari Sabtu pagi dan Minggu pagi kembali ke Jogja. Sambil ngabar2 I saudara2 aku menunggu berita perkembangannya, aku tanya ke Maya putrinya, katanya kanker serviks dan dokter sudah angkat tangan ya Allah kenapa kakak iparku juga kena kanker? Mungkin saking kurusnya dan mungkin sangat lemah sehingga dokter tidak bisa melakukan tindakan. Adikku  menuju ke RSPAD. Sampai di RSPAD aku di sms… mbak Mar kritis, hp akan saya matikan. Betapa semakin sedihnya aku apa yang terjadi di RSPAD? jam 21.50 aku terima sms dari mas Pari ( tentu deg2an dalam waktu yang sangat cepat sms dihidupkan lagi ) aku buka hp ku … Innalillahi …. Mbak Mar sudah pergi, dan penyakit yang dideritanya kanker serviks baru ketahuan 3 Minggu yang lalu mencapai std 2B, dan menjelang kepergiannya sudah std 3B, ya Allah jika Engkau berkehendak manusia tidak bisa mengukur, tidak bisa merobah. Semua mengatakan mengapa baru memberi tahu sekarang ? karena sesuai pesan almarhumah … jangan beritahu siapa2.. ya Allah begitu besarnya hati mbak Mar, tidak ingin merepotkan siapa2. Maafkan aku mbak Mar, aku tidak bisa meninggalkan terapiku, aku tidak bisa mengantar mbak Mar ke peristirahatan yang terakhir. Aku terbengong-bengong, tgl 19 Des yll mbak Mar hadir di pernikahan anakku ketika itu kelihatan sangat kurus, kita semua kumpul, ketika itu akupun belum ketahuan punya sakit kanker payudara.  
Rabu 27 Juli 2011, sudah  6x  aku disinar, sudah waktunya melapor ke dokter, ditanya dokter apa yang dirasakan selama radiasi 6x ? belum terasa apa2,hanya di pinggiran telapak kaki sangat kasar seperti pecah2. Aku diberi resep salep untuk dioles ke telapak kaki yang kasar dan diminta cek darah. Kata dokter telapak kaki itu kering karena efek radiasi. Aku juga melapor ketika operasi di bagian ketiak ada masa kanker yang melekat erat pada pembuluh darah dan syaraf, kalau diangkat aku akan lumpuh, maka waktu itu hanya di kerok. Oleh dr. Wigati dipertengahan waktu radiasi nanti akan di USG bagian ketiak, akan dilihat jika masih ada sisa masa kanker,  radiasi diketiak akan ditambahkan sebanyak 6x. konsekuensinya tangan kiri bisa bengkak, dan ketika aku Tanya bisa sembuh tidak Dok ? katanya bisa sembuh bisa tidak, kita pasrahkan saja kepada Allah. Siang hari aku ambil obat gosoknya, gratis, sampai rumah aku gosok2 ke telapak kakiku, yang tadinya kasar langsung jadi lembek.
Jum’at 29 Juli 2011, saya kembali ke Dokter mau minta resep obat xelloda dan BRM sebentar lagi habis, sekaligus menunjukkan hasil lab, leukosit 3.860 ( 3.800-10.800 ), HB 10.700 ( 10.770-15.500 ) thrombocyt  215.000 ( 150.000-350.000 ), memenuhi syarat untuk penyinaran.
Senin 1 Agustus, hari  ke 8 aku disinar, harap2 cemas karena konon kabarnya kalau disinar kulit pada lokasi penyinaran  itu lama-lama berobah warna jadi kecoklatan, ada yang mengatakan kalau kena air hitam, setiap hari aku amati ada beberapa titik-titik coklat mungkin terpercik  air wudhu atau ketika  hari pertama penyinaran aku mandi keringat .
Hari2 masa penyinaran aku lewati  dan pada hari ini, 2 Agustus adalah hari ke sepuluh, saat menunggu giliran penyinaran aku ngobrol bersama para penderita, mereka juga banyak cerita pengalaman masing2. Kebanyakan ibu2 sudah diatas usia saya, ada yang kelihatan sehat, ada juga yang kelihatan lemah, mereka ini mungkin kurang paham langkah apa yang harus dilakukan ketika leukosit dan HB nya turun. Leukosit tidak boleh sampai dibawah 1.000, kalau sudah dibawah 1.000 sangat sulit untuk menaikkan lagi, oleh karena itu sebelum sampai angka 1.000 harus cepat2 dinaikkan. Ada yang merasa perih pada kulit pada bagian yang disinari karena kena percikan air, ada juga yang payudara  bekas operasi nya merah dan menebal. O ya pasien yang bersama aku cukup banyak, tetapi hanya 3 orang yang dari Jogja, lainnya dari Cilacap, Purwokerto, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Wates, Bantul, Sleman, Klaten dll. Disekitar RS Sardjito ada penginapan yang dihuni pasien2 dari luar kota karena setiap hari harus terapi. Mereka sewa kamar  Rp 50.000,- per hari atau Rp. 1.200.000,- per bulan, ada pantry, para pasien bisa bawa kompor, blender, dan peralatan untuk treatment lainnya. Unik ya, kehidupan para pasien, aku sangat menikmatinya. Ada juga pasien yang masih berusia 31 tahun, punya anak 1, masih kecil, jarak antara ketahuan dan operasi 1 tahun, dia juga sempat menggugurkan kandungannya sebelum operasi, masih 1,5 bulan. Ketika kami ketemu dengan para penderita ternyata mereka juga ceria, mereka sudah melewati masa2 bimbang untuk memilih menggunakan obat klinis, alternatip atau dua2 nya, mereka adalah yang sudah memilih menggunakan obat klinis, mungkin dengan herbal, dan berusaha disiplin. Ada yang cerita, beberapa bulan yang lalu ada seorang pasien, wanita cantik dan kelihatan sehat, guru senam. Setiap hari melaju dari Purwokerto-Jogja untuk menjalani radiasi, sekarang sudah meninggal, yach mungkin karena kecapaian, kanker kan tidak boleh kecapaian. Ada lagi yang bercerita tentang keponakannya, seorang wanita penderita kanker yang tampak kuat dan sehat nyopir dari Jogja ke Malang, kelihatannya kecapaian terus tidak tertolong. Oleh karena itu harus diingat, penderita kanker tidak boleh kecapaian.
Tanggal 3 Agustus 2011 sore hari, aku tes darah sekalian USG di lab Pramita, Cik Di Tiro untuk melihat sisa kanker yang di ketiak. Dr. Anita Ekowati Sp Rad. Menanyakan kenapa di USG, hasil USG tgl 28 Febr yll kelihatan bersih, ya Dok karena tumor markernya belum turun2, malah naik turun  (terakhir CEA 8,89 dan CA 15-3 nya 40,02) Hasil USG sekarang ini menunjukkan masih ada masa 1,29 cm2, aku tidak habis pikir apakah mungkin ada sel kanker yang berkembang disitu ? kan sudah di kemo dan sekarang setengahnya radiasi? yah besuk pagi aja ditanyakan ke dokter, ga usah dipikir itu urusan dokter.
Tanggal 4 Agustus 2011, seperti biasa pagi2 aku terapi penyinaran dan sdh waktunya control ke dr. Wigati, sebelum beliau datang aku ngejar dr Kunta untuk konsultasi, kata dr Kunta menanggapi hsl USG, masa tersebut mengecil, lho kenapa Dok kok mengecil ? ternyata ketika operasi masih ada sisa kanker yang tertinggal karena merekat erat dengan pembuluh darah dan syaraf, konon kabarnya pembuluh darah dan syaraf disitu seperti anyam2an, dan sel kankernya tidak kasat mata, kalau diambil semua syaraf dan urat darah terpotong akibatnya nanti tangan kiriku bisa lumpuh, harapannya sisa ini akan diselesaikan ketika kemoterapi dan radioterapi. Ketika operasi masa yang tertinggal ada beberapa buah/titik, dan ini sudah mengecil. Ya Dok, mudah2 an tumor markernya akan membaik. Selesai dengan dokter Kunta aku langsung ke Dr. Wigati untuk konsultasi lebih lanjut. Kata dr Wigati nanti akan diberi tambahan penyinaran 6x lagi. Mudah2 an Dok bisa menyelesaikan masalah ini. Aku juga diminta ke kedokteran Nuclear untuk memantau sejauh mana sel kanker menjamah tulang. Disana ternyata peralatannya sedang rusak, jadi belum bisa diproses.
Jum’at, 5 Agustus 2011, seperti hari2 sebelumnya aku melakukan penyinaran, aku agak batuk2 kata dokter Burhan (Dikti) karena pengaruh obat tekanan darah tinggiku Dexacap, yang pakai “cap” terkadang menyebabkan batuk. Selesai penyinaran aku coba telpon ke Suster Aisyiah, ditjen Dikti Jakarta biasanya aku minta obat dari apotik Dikti. Ketika aku telpon yang terima anaknya, Indah dan apa jawabnya ? mama udah meninggal bulan Maret yang lalu, karena kecapaian 7 hari di rumah sakit terus meninggal. Innalillahi waina Illaihi Raji’un …. Aku baru tahu, ketika bulan Maret aku mau telpon karena obat Meypril ku udah habis, tetapi selama kemoterapi tekanan darahku normal, dan jika pakai obat darah tinggi malah turun, aku ga jadi telpon. Aku coba mencari tahu sakitnya, menurut kabar beritanya Zuster tidak pernah memberitahu penyakitnya, sebelum meninggal sakit batuk selama 1 bulan sudah diobati tidak sembuh2, dan konon kabarnya ketika dimandiin ada benjolan besar di payudaranya. Jadi ada yang menafsirkan Zuster sakit kanker payudara tetapi tidak terbuka dan tidak mau dilakukan tindakan. Mungkin sudah metastase ke paru2, aku sedih mendengarnya, aku ingat ketika aku mau operasi kanker payudara aku sempat sms memberi tahu bahwa aku sakit kanter payudara dan mau operasi sayang tidak dijawab. Ya Allah berikan dia tempat yang baik, dia selalu berusaha membantu mereka yang mengeluh sakit.
Minggu ke 4 radiasi, tanggal 11 Agustus 2011, aku cek darah sekaligus periksa SGPT/SGOT, hasilnya baik tetapi leukosit turun dari 4.150 (minggu lalu) menjadi 3.160, penurunan cukup besar hampir 1.000, kalau leukositku sp dibawah 2.000 dokter tidak berani melakukan radiasi, setelah diadakan konsultasi dengan dokter saya memilih untuk disuntik suputan “neupogen” mumpung lagi promosi. Hari Senin nanti aku harus ketemu Dokter Wigati lagi di ruang simulasi.
Jum’at tanggal 12 Agustus 2011, aku minta disuntik Neupogen. Hari ini sudah 18 kali radiasi, kulit bekas operasi dan sekitarnya kelihatan menghitam pelan2, ini adalah proses yang seharusnya dilalui, jalanin saja yang penting tidak ada keluhan yang mengganggu. Sejak tanggal 18 Juli tempat tersebut belum terjamah air, kalau keringatan atau gatal2 diberi bedak saja. Seperti sebelumnya setiap hari apel di RS Sardjito untuk penyinaran. Semua beaya Rumah sakit ditanggung askes kecuali ketika control aku tidak menggunakan askes, selisihnya Rp. 20.000,- jadi untuk penyinaran setiap hari bolak-balik ke RS. Sadjito hanya membayar ongkos taksi saja Rp. 65.000,- (PP) per hari, selama ini saya tidak boleh nyopir sendiri sama anak2 saya, biar tidak kecapaian. Kegiatanku se hari2 hanya sekitar pekerjaan rumah saja, selainnya aku melihat daftar yang ku susun sendiri kapan aku harus minum susu, obat, supplement, herbal, makan, juice, sayur2an, selain itu kapan harus mengoles cream untuk bekas radiasi, untuk telapak kaki, merawat belang2 bekas kemo, mbedakin, mengoles trombophob jika ada pecah pembuluh darah bekas suntikan tes darah, kemudian merias wajah dengan pensil alis selama alis belum tumbuh banyak ( saat ini rambut alis udah lumayan tumbuh, jadi ketika di rumah tidak usah digambarin ). Semua harus aku jalani, yah inilah hidup. Terkadang orang bahagia seumur hidupnya, terkadang hidup sangat sulit, terkadang diberi penyakit terus menerus …. dll dan aku kini merasa diberi persoalan, aku harus bisa menyelesaikan seperti ketika aku masih aktif bekerja semua persoalan harus bisa aku selesaikan. Aku hanya bisa memohon kepada Allah …….. ya Allah ya Rabbi Engkau yang Maha Pengasih lagi Penyayang, Mohon ampun segala kesalahanku, syukur Alhamdulillah selama ini telah Engkau beri kelancaran dalam menjalani terapi ini, berikan aku keringanan, aku mohon kesembuhan, hilangkanlah sel2 kanker yang masih ada di tubuhku, amin ya Robbil Alamin.
Senin, 15 Agustus 2011 selesai radioterapi aku ke ruang Simulasi ketemu sama dr Wigati. Ternyata aku akan di simulasi tambahan titik untuk radioterapi, dengan digambari di ketiak sesuai petunjuk dari USG.
Selasa, 16 Agustus 2011 aku diminta untuk penyinaran dg alat Linex khusus untuk penyinaran tambahan kemudian dilanjutkan penyinaran di rg Cobalt II seperti biasanya. Jadi sejak hari ini aku melakukan penyinaran 2x perhari sebanyak 4x, atau sampai dengan hari Senin 22 Agustus. Penyinaran dengan alat linex lebih terasa ketimbang dengan cobalt, kulit ini terasa lebih tebal dan kaku.
Di bagian ketiak semakin gosong. Etung2 waktu penyinaran tinggal 5x lagi, biarin ajalah nanti juga ngelupas.
Kamis, 18 Agustus 2011, setelah radiasi saya konsultasi ke dokter diantaranya saya sampaikan keluhan saya ada rasa sakit di perut kanan atas, tadinya saya kira liver saya kena efek sehingga ketika tes darah saya minta di cek sekalian SGPT/SGOT nya, dokter ketawa, lha wong Cuma asam lambung pakai promag aja sembuh kok.
Sudah mendekati selesai radiotherapy rasanya deg2an, sudah bersih belum ya kankerku ? mudah2an sudah bersih.
Selasa, 23 Agst 2001, pagi2 aku datang ke rg tunggu Linex, kok tdk di panggil2, oh, ternyata seharusnya aku langsung k rg tunggu cobalt, yang linex kan sudah selesai kemarin. Selesai penyinaran hari ini berarti  tinggal 1x lagi, mudah2an bisa tuntas …. Tas !
Kulitku gosong hitam ke abu2 an kena efek penyinaran, nanti kalau sudah selesai tunggu 10 hari lagi baru boleh kena air, alias mandi. biarkan kulit itu hitam nanti akan mengeras dan mengelupas, baru tumbuh kulit baru. Sekali lagi biarkan saja kondisi ini nanti toh akan normal kembali.
Rabu, 24 Agst 2011, hari ini terakhir aku menjalani terapi penyinaran, rasanya plong, tinggal menunggu hasilnya, aku melapor ke dr. Kunta dan dr. Wigati, pemeriksaan akan dilanjutkan setelah hari libur lebaran.
Sore hari bu lik Endang ( tantenya mas Ismu ) datang dari Mataram, besuk pagi mau control ke RS. Sardjito, karena satu kakinya terkena kanker ganas di bawah / telapak kaki belakang jari kaki, dan dapat rujukan dari RS di Mataram.
Kamis, 25 Agustus, seharian ke RSUP dr. Sardjito, cek darah, rontgent dan USG abdomen untuk bu lik Endang sampai sore. Hasilnya besuk pagi diambil.
Sabtu, 27 Agustus 2011, pembantuku pulang kampung, mau lebaran di rumahnya, rencana 10 hari. Aku sendiri siang itu belanja barang untuk door prize Halal Bi Halal Trah tgl 11 September 2011. Rasanya cuapek buanget.
Badanku dibagian yang di radiasi aku kipas2 terus jangan sampai kena keringat. Coretan tanda2 untuk radiasi sebagian diganti dengan plester karena coretan dengan suphidol cepat hilang, hari itu plesternya tinggal satu dan otal-atil. Karena risih aku lepas, ternyata kulitku ikut terkelupas, nyenyeh, kelihatan warna merah dan supaya tidak infeksi aku oles dengan garamicyn. Posisi ada dibawah ketiak sehingga sangat rawan ter gesek lengan ataupun baju. Selama lebaran aku tidak banyak berkutik banyak istirahat di kamar hotel (Hotel Baron Indah, Solo dekat rumah mertua) di kamar hotel aku banyak tiduran sementara makanan aku bawa bekal dari Jogja, biasa kalau lagi traveling ini aku selalu bawa perlengkapan panci electric yang bisa utk ngukus juga, tea pot electric untuk bikin minum, sementara suamiku ngurusin open house di rumahnya karena khusus lebaran ini buka 2 hari ber turut2. Hanya aku yg Cuma datang pada hari pertama selebihnya santai di hotel dengan baju lengan kiri di turunkan agar lukaku aman. Libur panjang lebaran menyebabkan aku tidak bisa cepat2 ke dokter untuk mengatasi lukaku itu.
Kamis, 1 Sept 2011, aku kembali ke Jogja. Di Jogja pembantuku masih cuti, terpaksa tanganku tidak pernah bisa istirahat, walaupun nyuci dan bersih2 ditangani anak2ku, setidaknya setiap hari aku harus merebus daun sirsat, buat juice, ngukus sayuran, kadang2 buat lauk pauk untuk makanku karena aku tidak bisa makan makanan dari luar. Lukaku belum sembuh malahan tambah melebar. Supaya tidak ter gesek2 dan lengket luka itu aku tutup pakai sofratul terus pakai kasa steril baru aku bebad, tetapi tetap aja sofratul+kasa steril itu lengket.
Jum’at, 2 Sept 2011, aku ke dr. Wigati, melapor lukaku. Kata dokter tidak apa2 ini biasa terjadi, kejadian ini kulit mengelupas sebelum waktunya jadi lebih merah, cukup dengan garamicyn dan radiocare. Sambil menggerutu mungkin karena pembantu belum pulang, tangan ini tidak bisa diam sehingga lukaku tidak sembuh2. Yah ini adalah efek samping dari radiasi, tadinya sudah di pesan para perawat untuk hati2 jangan sampai lecet. Aku udah hati2 betul tetapi hanya pikiran sekejap karena risih plester aku lepas dan akibatnya begini ini.
Selasa 6 September 2011, aku mengantar bu lik Endang untuk periksa kanker pada kaki. Sekaligus akan konsultasi karena dokternya sama, dokter Kunta. Bu lik Endang harus di amputasi kakinya sebatas mata kaki /tumit, karena kankernya sudah sampai tengah2 telapak kaki. Hari ini baru cari kamar di pav. Cenderawasih. Aku sendiri juga periksa, kata dokter ini sudah infeksi tentu ada rasa nyeri akibat radiasi dan rasa nyeri sedikit akibat infeksi kemudian diberi obat Comsporin 100 (cefixime Combiphar) 2x sehari untuk antibiotic dan  Artrilox 7,5 (Meloxicam Combiphar) 1x2tablet untuk menghilangkan rasanyeri.
Rabu 7 September 2011, infeksiku sudah terasa enakan, rasa nyeripun berangsur hilang dan warna merah infeksiku sudah mulai memudar dan mulai menciut. O ya, untuk perawatan ini aku memakai baju cardigan, semua pashminaku aku jahit ( delujuri ) untuk menutup bagian depan dan buat lobang bagian tangan, supaya baju tidak nyangkut di bawah ketiak, di dalamnya pakai kaos oblong wanita bagian kiri aku lepas ke bawah sehingga tidak nyangkut lukaku. Sementara posisi tangan kiri agak diangkat keatas (methentheng). Lha ketika aku mengetik ini tangan kiriku disangga guling sehingga posisi ketiak membuka. Rak ya mesakake ta ya aku iki ……
Kamis, 8 Sept 2011, hari ini aku tes tumor marker, lha kok CEA nya naik, tadinya 8 sekarang 11,22. Tidak apa2, ini untuk mengevaluasi factor kecapaian, makanan dan kemungkinan metastase atau penyebaran. Ya beginilah yang namanya sel kanker, sudah diberi obat  yang keras masih aja.
Minggu, 11 Sept 2011, malam ini aku buka e mail, laboratorium telah mengirim hasil tes darah CA 15-3, hasilnya 26,40, seharusnya <25.
Senin, 12 Sept 2011, aku control ke dokter terutama mengenai hasil lab CA 15-3 nya, bagus, bisa turun banyak, tadinya kalau tidak bisa turun banyak akan diberi tambahan herbal. Herbal ini berasal dari Mahkota Dewa, banyak yang cocok kelihatan dari penurunan angka petanda tumor. Mahkota Dewa terdiri dari 99 unsur, ada 1 unsur yang sangat bagus untuk pengobatan kanker yang lainnya racun yang bisa menyebabkan sakit ginjal, yang 1 unsur ini sudah diurai dari Mahkota Dewa dan dikemas dalam kapsul “Phalecarps”. Walaupun dokter tidak memberi resep, aku tetap minta, lha gimana wong kurang sak nil je.
Kamis, 15 September 2011, bekas radiasi di payudara kiri rasanya lebih anget daripada sebelah kanan, kata dokter radiasi bekerja sampai 1 @ 2 bulan, sekarang baru 3 minggu lewat 1 hari. Lecet dibawah ketiak sebetulnya sudah sembuh berhubung tempat itu bekas radiasi, aku belum berani mengatakan sembuh, karena lokasinya masih sensitive, jadi harus hati2. Aku juga belum berani menggunakan plester, trauma ketika aku lepas jadi lecet. Aku juga masih menggunakan cardigan, anggap ini pakaian kebesaranku.
Selanjutnya aku harus terus cek n re cek, 3 bulan lagi cek tumor marker.
Sementara USG untuk payudara dan ketiak belum bisa dilaksanakan karena lecet di bawah ketiak kemarin dulu itu belum sembuh, ini juga tinggal sak nil.
Obat Xeloda diminum 8 section, akan selesai bulan Nopember 2011, setelah itu minum obat hormone di setiap hari selama 5 tahun.
Wahai kerabatku, penyakit yang aku derita ini telah membawa perobahan dalam hidupku, selama ini aku sulit untuk mengukur makanan sehat, dan sekarang ini aku bisa menemukannya, aku bersyukur atas karunia Nya yang tak ternilai ini. Namun aku sedih melihat makanan yang tersedia disekitarku masih diliputi dengan bumbu2 yang mengandung racun  ya Allah, berikan petunjukMu agar masyarakat di negeriku ini bisa meniti hidup sehat dan bersih, agar mereka bisa sejahtera bersama alam disekitarnya, amin.
O, ya kemarin aku mendengar berita saudaraku Ir. Eko Priyono, yang telah meninggal ternyata terkena kanker paru2 stadium IV, sudah menyebar ke mana2, keluhannya ada batuk, ada seseg, buat nyopir sudah tidak kuat lama. Sudah ke dokter beberapa rumah sakit di Jakarta tidak ketemu penyakitnya, dibawa ke Singapore baru ketemu penyakitnya  ternyata kanker paru2 dan sudah stadium IV. Penanganannya dengan kemoterapi, sampai yang ke 4, akhirnya meninggal. Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT. Memang kebanyakan penyakit kanker baru ketahuan setelah stadium lanjut, karena kanker itu terasa setelah menyentuh tulang atau kulit. Oleh karena itu kerabatku menghindari makanan pemicu kanker itu sangat penting,
Sementara tulisan ini aku tutup sampai disini, cerita selanjutnya akan ditulis pada terbitan berikutnya mungkin baru aku sosialisasikan 1 @ 2 tahun lagi, karena setelah ini aku hanya minum obat hormone selama 5 tahun, kemudian setiap 3 bulan sekali control. 









KESAN DAN PESAN
KETIKA DI VONIS KANKER PAYUDARA.
Manusia sesehat apapun harus siap dengan kondisi “ mendadak diketahui ada kanker payudara ditubuhnya “ ( tentu berlaku untuk kanker yang lainnya ). Siap untuk operasi ( diangkat payudaranya ) dan selanjutnya siap dengan treatment berikutnya, yaitu kemoteraphy (6x3minggu sekali) dan radiasi (25harix10menit) setelah itu control setiap 3 bulan dan diet untuk menghindari kemungkinan hidupnya lagi sel kanker.
Kenapa harus selalu siap dengan keadaan tersebut ? karena sel kanker ganas yang berkembang di tubuh kita awalnya tidak terasa sama sekali, seperti saya kondisi fisik sangat sehat, kondisi prima, dideteksi dengan cek kesehatan rutin tidak kelihatan ada penyakit, tidak terasa ada penyakit sama sekali. Itulah jahatnya sel kanker dia seakan sembunyi tanpa kita ketahui, karena dia tumbuh ber sama2 sel sehat kita, tidak ada penolakan dari tubuh kita. Dan jika kita biarkan akan berkembang terus makin kelihatan tanda2, makin besar dan akhirnya pecah, bersamaan dengan itu sel kanker tersebut berkembang terus ke organ tubuh yang lain, bahkan sebelumnya sel2 kanker itu menjalar dan sembunyi di organ2 vital manusia. Oleh karena itu penanganan sejak dini akan lebih baik.
Siapa yang bisa terkena kanker ganas payudara ?
Ini saya ambilkan dari internet :
1.    Umur diatas 30 tahun ( sekarang, dibawah 20 tahun juga sudah ditemukan kanker payudara )
2.    Riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara ( sekarang ini juga tidak mutlak karena tanpa ada riwayat keluarga juga bisa terkena )
3.    Faktor genetic ( BRCA1/BRCA2 )
4.    Punya riwayat tumor ( pernah punya benjolan )
5.    Haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun
6.    Tidak menikah / tidak menyusui
7.    Melahirkan anak petama diatas usia 35 tahun
8.    Sering terkena radiasi ( Bisa dari sering melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat X-ray )
9.    Pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan
10. Makanan yang banyak mengandung Karsinogen al :
a.    MSG (Monosodium Glutamat)
b.    Natrium Benzoat/Natrium Siklamat
c.    Borax, Formalin, Pijar Bleng
d.    Tetrastine Chlorida
11. Kegemukan
12. Konsumsi alcohol berlebihan
13. Mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang
14. Stress
15. Faktor lingkungan,
a.    Asap rokok
b.    Limbah pabrik
c.    Polusi udara
d.    Radiasi

Bagaimana mendeteksi bahwa kanker itu ganas atau tidak ? untuk kanker payudara dideteksi dengan USG, biopsy dan mammografi. Dan jika masih ragu, untuk memastikan sering dilakukan tindakan ketika operasi diambil dulu masanya kemudian diperiksa melalui frozen section .
Kena apa harus berfikir operasi ? karena ini adalah tindakan yang terukur yang jelas pemantauannya, bisa diteliti jenis sel kankernya dan bisa diketahui cara pengobatannya, walaupun berat. Dan jenis sel kanker ganas ada 130 macam dari yang slow/sangat lamban berkembangnya sampai yang sangat aktif/sangat cepat berkembangnya. Jenis sel kanker ini baru bisa diketahui setelah operasi (kalau diambil sampel dulu sel kanker terganggu dan akan menyebar). Untuk ini kita berpacu dengan waktu.
Bagaimana dengan kesehatan dan penampilan saya jika payudara harus diangkat ?
Insya Allah, jika mengikuti proses sesuai prosedur kita akan sehat kembali seperti sedia kala, hanya harus selalu menjaga kesehatan fisik.
Dan mengenai penampilan ?
1.       Terhadap suami, kalau selama ini hubungan dengan suami sangat baik, saling menghormati, saling melindungi, selalu share, maka bisa dibicarakan baik2, rational,  biasanya tidak ada masalah suami mau mengerti dan justeru mau melindungi, dan memberi support.
2.       Terhadap anak2, harus bisa menjelaskan, memberi pengertian, sehingga tidak ada masalah.
3.       Terhadap lingkungan, semua bisa kamuflase, tidak ada perubahan.
Kenapa tidak berfikir herbal ? karena penelitian dengan herbal belum terbuka secara resmi/paten, sehingga masih sangat sulit diukur. Ya kalau jenis sel kankernya lemah, mungkin bisa dengan cara herbal, tetapi pemantauannya juga harus ketat. Lha  kalau pas sel kankernya sangat aktif berkembang, kita akan berpacu dengan waktu, mana yang lebih dulu. Padahal spt diatas, jenis sel kanker baru bisa dideteksi kalau sudah diambil (operasi). Menurut pendapat saya Herbal bisa dipakai untuk usaha pencegahan atau teraphy seumur hidup, warning untuk yang punya gen kanker ganas harus melakukan tindakan pencegahan.
Kenapa tidak berfikir penyelesaian dengan alternatip ? banyak sekali penawaran alternatip, kalau kita percayapun kita tidak tahu mana yang benar2 bisa menyembuhkan dan mana  yang tidak? adanya hanya coba2 dan tidak terukur. Sembari deg2an dan harap2 cemas. ( sebelum saya temukan benjolan ada ibu2 tukang pijat kesehatan yang mijat saya, dia pijat2 di payudara saya dan setelah selesai saya raba2 tidak ada benjolan, tetapi 3 bulan kemudian saya temukan benjolan itu). Disitu aku menilai tidak bisa diukur. Kemudian banyak penderita yang melakukan teraphy kemo dan radiasi bersama saya yang sudah pernah memilih jalan alternatip, tetapi akhirnya mereka kembali ke medis. Yang dirawat bersama-sama saya juga ada yang sudah pernah ke alternatip keliling Indonesia, sudah menghabiskan puluhan juta, akhirnya juga kembali ke medis. Kebanyakan orang yang operasi kanker ganas sebelumnya sudah mencoba ke alternatip terlebih dahulu, sambil mempersiapkan mental, kita harus kembali berfikir, kita ini sedang berpacu dengan waktu .
Berapa besar beaya perawatan dari awal hingga akhir ? Tentu Biaya cukup besar. Saya tidak tahu sampai akhir nanti, tetapi selama ini saya dibantu dengan askes. Yang saya lihat orang miskin yang dirawat di RS Sardjito mereka dapat perawatan gratis tis dengan menunjukkan askeskin/Jamkesmas, dirawat di klas 3, tapi bersih kok. Di Sardjito ada tempat pengurusan askes namanya Askes centre. Bahkan sekarang pasien kanker center Tulip di RS. Dr. Sardjito bisa langsung dilayani dengan askes.
Apa yang harus dipersiapkan ketika ditemukan benjolan ?
A.      Mental yang kuat, bersiap untuk kondisi yang terburuk, berprinsiplah bahwa semua orang mungkin bisa terjadi seperti ini, banyak kok yang sudah operasi kita tidak sendiri. Dan percaya setelah proses penyembuhan kondisi akan lebih baik dari sekarang. Jangan sampai terjadi malu, minder, takut, kena tekanan, pokoknya harus semangat, berjuang melawan kanker, kita harus menang. Selain itu tidak henti2nya mohon kepada Allah, kesembuhan, kelancaran, kesehatan, keringanan, ini akan memberikan kekuatan yang luar biasa, kita harus pasrah dan ikhlas. Selanjutnya mempersiapkan langkah2 seperti tersebut dibawah ini :
B.      Konsultasi ke dokter, diadakan pemeriksaan2 lab USG, biopsy dan mammografi
C.      Jenis benjolan :
1.       Jika jinak, akan segera diangkat barang/masa /benjolan itu, melalui operasi sederhana, persoalan selesai.
2.       Jika ganas, akan melalui tahap lebih lanjut yang panjang, butuh waktu 6 bulan untuk sampai dengan teraphy.
D.      Operasi
Operasi untuk kanker/tumor ganas,
1.       Jika masih stadium dini sekali mungkin masih bisa dengan kemoteraphy.
2.       Bisa dengan mengambil massanya terus dilanjutkan kemoteraphy dan radiasi, ini syaratnya sangat berat.
3.       Operasi diangkat dulu massanya diteruskan dengan frozen section yaitu diteliti di laboratorium Pathology Anatomy, kemudian jika ternyata jinak maka operasi selesai tanpa diangkat semua. Tetapi jika ganas diteruskan dengan mengangkat seluruhnya.

E.       Kemoteraphy.
1.       Kemoteraphy itu memasukkan obat radioaktip melalui infuse, yang tujuannya mengejar sel2 yang sedang tumbuh didalam tubuh dimaksudkan terutama sel kanker yang telah menyebar, tetapi sel tubuh kita yang sedang tumbuh ikut terkena. Setelah selesai kemoteraphy sel tubuh itu akan tumbuh normal kembali. Sudah biasa terjadi sel diakar rambut yang selalu tumbuh akan mati sehingga rambut kita pada lepas.
2.       Obat kemoteraphy macam2. Volume obat yang diberikan tergantung dari luas permukaan badan. Jika badannya besar seperti saya kemoteraphy dilakukan 2 hari. Tetapi jika besar badan normal pelaksanaan kemoteraphy bisa 1 hari.
3.       Efek kemoteraphy selain rambut lepas juga akan terjadi kondisi yang aneh, setiap orang responnya lain2. Misalnya seperti saya lidah terasa tebal, selama 1 minggu setelah kemo rasa yang dominan asin atau pahit, tidak boleh makan pedas atau asem karena perut akan sakit, untuk semuanya, seminggu setelah kemoteraphy leukosit/sel darah putih akan turun (seharusnya antara 4.400-11.300) dan saya kemo I 2.600, kemo II 2.100, setelah 2 minggu kembali normal, saya menjadi 7.600. jika kondisi 1 minggu setelah kemo < 2000 akan diberi suntikan untuk menaikkan leukosit.
F.       Radioteraphy/penyinaran
Penyinaran dilakukan untuk membasmi sel2 kanker yang masih ada disekitar bagian tubuh yang di operasi. Penyinaran dilakukan setiap hari, mulai dari 3 minggu setelah kemoteraphy selama 25 hari.
G.     Biaya.
Biaya memang sangat tinggi, hal ini bisa dibicarakan dengan dokter, biaya yang feasible untuk keadaan ekonomi kita, kalau saya karena dibantu askes ya agak lumayan. Disini harus dilepaskan gengsi karena akan membawa beaya tinggi.
Bagaimana harus memanage rumah tangga ketika sedang operasi atau menjalani terapi ?
Jelas memerlukan pembantu/asisten rumah tangga, bisa prt, bisa anak2 yg menyelesaikan, atau saudara yang mau membantu atau lainnya. Karena selain membereskan rumah, harus menyiapkan asupan untuk kita/penderita.

PESAN-PESAN.
1.       Pemahaman penyakit kanker di masyarakat masih sangat sempit, pandangan masyarakat kanker itu penyakit yang menakutkan karena mereka melihat kondisi yang sudah stadium lanjut (karena semula didiamkan saja, tunggu ini-itu, cari cara pengobatan yang tidak menakutkan, padahal saat seperti ini kita sedang berpacu dengan waktu). Pandangan seperti ini harus dirobah, bahwa begitu kita mengetahui ada benjolan sebaiknya harus segera melangkah jangan sampai didahului dengan berkembangnya sel kanker.
Selanjutnya tidak usah khawatir sudah banyak dokter ahli kanker, serahkan kepadanya, tinggal kita berfikir hidup sehat.
2.       Mental harus selalu dipersiapkan, berfikir rational.
3.       Kesehatan harus selalu dijaga, selalu dalam kondisi prima, karena untuk kemo teraphy kondisi badan harus selalu prima, melakukan general ceck-up setidaknya 1 th 1x. untuk mengetahui punya sel kanker didalam tubuh atau tidak bisa tes darah utk tumor marker yaitu CA 15-3 (utk kanker payudara) dan CEA (kl. Beayanya Rp 500.000,-).
4.       Untuk wanita setiap tahun harus melakukan papsmear dan mammography, sering konsultasi ke dr. kandungan mengenai hsl papsmear. Agar jika ada tanda2 mengarah ke tumor ganas bisa diatasi sejak dini, pengobatannya lebih ringan.
5.       Selalu mengalokasikan beaya kesehatan, selain berusaha menabung perlu punya askes yang terpercaya.
6.       Jangan lupa kita selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa, mohon ampun, mensyukuri nikmat, yang diberikan dan mohon kesembuhan. Dst. Bagi yang sampai saat ini tidak terjamah penyakit kanker jangan lupa mohon dijauhkan dari penyakit tersebut.
7.       (dari dr. Widayanto), Upaya deteksi Dini  kanker payudara adlah dg 'sadari', periksa payudara sendiri kemudian USG atau mamografi teratur 3 th sekali terutama bagi yg beresiko tinggi, yaitu bila ada keluarga satu nenek yg terkena kanker payudara atau ovarium. Utk ovarium bisa ditambah dg tumor marker, sedangkan kanker serviks dg Paps Smear tiap tahun sbg prevensi sekunder, primernya dg vaksinasi atau pola hidup seksual yg sehat.
8.       Kepada yang belum kena penyakit kanker sebaiknya mentreatment diri sendiri, misalnya sering makan bawang tunggal, minum rebusan daun sirsat, minum kunyit putih, minum keladi tikus, minum buah merah dll, seperti kalau minum jamu godogan, dan jangan lupa diimbangi dengan mengkonsumsi air putih yang cukup. Juga usahakan semaksimal mungkin untuk tidak menggunakan penyedap dan pengawet. Masak sendiri saja. Serta menjauhkan dari asap rokok.
9.       Kepada yang mempunyai kantin atau restaurant saya sarankan untuk memulai dengan menghindarkan pemakaian penyedap dan pengawet semaksimal mungkin.
10.   Kepada yang merokok atau dilingkungan perokok, saya sarankan untuk melarang atau menghindari, karena asap rokok termasuk pemicu kanker.






24 komentar:

  1. thanks mbak tatmini atas sharingnya, saya juga sedang menemani ibu berjuang terhadap kanker payudara..

    salam,
    amry

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, semoga bermanfaat dan ibunda akan kembali sehat seperti sediakala.

      maaf mas Amry, apa kita pernah kenal ? mungkin satu alumni ?

      Hapus
  2. Salam kenal Mbak... Saya sedang khawatir tentang payudara saya... Sudah diperiksa dokter umum, katanya bukan. Sebaiknya saya lakukan mammography di lab atau temuin dokter oncology dulu ya?
    Terima kasih sharingnya ya Mbak...

    BalasHapus
  3. Gimana kesehatan ibu saat ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah baik, kegiatan normal semua, hanya harus diingat, tidak boleh kecapaian.
      apapun keadaannya, kita hrs sll waspada, namanya sudah pernah kena kanker kita hrs menyadari kalau tdk hati2 mungkin bisa kena lagi.

      Hapus
  4. Gimana kesehatan ibu saat ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, beraktvitas spt biasa, spt kata dokter saya akan kembali hifup normal spt dulu. Hanya yg penting dijaga jangan kecapaian, hidup sehat, makanan yg sehat ( jauhi penyedap dan pengawet ) juga jangan terlalu banyak gula dan daging merah.
      Maaf baru direspon skg, sdh lama ga buka blog.

      Hapus
  5. Gimana kesehatan ibu saat ini?

    BalasHapus
  6. bagus banget penjelasannya, sayang tidak ada aupdate lg bagaimana keadaan ibu nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak Rina, saat ini saya masih kontrol sebulan sekali, sampai thn 2021.
      setelah pensiun th 2005 banyak aktivitas yang saya lakukan, maaf kalau saya tidak sempat meng up date tulisan saya, seperti kata dokter setelah selesai terapi bisa beraktvitas seperti layaknya orang yg blm pernah kena penyakit kanker. hanya 1 hal yg paling penting utk dijaga yaitu "jangan kecapaian", artinya kalau kita beraktivitas harus terukur, jangan sampai mencapai "kecapaian", sebelum capai hrs berhenti/ istirahat, tidur yang cukup ( mungkin karena saya sdh tua ya, hrs cukup istirahat. usia saya sdh hampir 70 th.), selain hal tsb, masih hrs waspada dgn makanan yg dilarang, dulu makanan saya sangat bersih dari larangan2, tetapi skg sekali2 tdk apa2.
      6 bulan sekali saya cek lab komplit, sp saat ini alhamdulillah kondisinya baik. tetapi apapun keadaannya kita harus selalu hati2.

      Hapus
  7. Ilmu Nur Muhammad saya buat untuk menghadapi Fenomena Gaib akhir zaman karena banyak saudara kita yang menjadi korban atas keganasan fenomena gaib ini :

    * Sering sakit kembung seperti masuk angin

    * Sakit lambung disertai sendawa terus menerus

    * Sesak nafas seperti orang terkena asma

    * Kepala sakit dan tulang nyeri

    * Ada benjolan kecil berupa daging tumbuh dalam tubuh

    * Penyumbatan pembuluh darah

    * Mirip dengan kanker payudara dan hati

    * Badan lesu, lemah seperti terkena thypes

    * Timbul rasa was was, cemas, gelisah dengan tiba – tiba

    * Lumpuh mirip stroke

    * Ambien tak kunjung sembuh

    * Pilek menahun

    * Paranoid

    * Rasa ingin bunuh diri dan Gila tanpa sebab

    * Sakit dikemaluan dan ada benjolan ditestis

    * Dada nyeri sebelah kiri dan kanan seperti terkena serangan jantung

    * Ulu hati terasa sakit

    * Emosi tak terkendali

    Inilah beberapa fenomena gaib yang menyerang umat manusia saat ini, bila di cek secara fisik / medis terlihat, jika diminumkan obat tidak ada reaksi dari obat tersebut, apabila dibawa ke seorang praktisi / paranormal seperti santet tapi bukan santet, sihir, teluh atau guna – guna ( INGAT !!!, ini bukan terkena ilmu hitam ) , memang konsepnya seperti ilmu hitam, jika anda berfikir ini santet dll anda sudah masuk dalam jebakan demit, memang ini tujuannya agar umat manusia saling menuduh satu dengan yang lainnya.

    dibawa keahli ruqiah seperti terkena ain / ghalian, hilang saat itu juga 2 atau 3 hari datang lagi, posisi sakit bisa ditempat yang sama / pindah ditempat lain

    Tidak hanya fisik saja bahkan ada yang diuji secara ekonomi sulitnya mendapat uang hingga timbul rasa ingin melakukan tindakan kejahatan dan rumah tangga dibuat berantakan suami ribut dengan istri, anak sulit diatur dll

    ” Untuk anda yang belum terinfeksi diharapkan banyak amalkan surat Al – Kahfi ayat 1 s/d 10 dan ayat 101 / 110 ”



    Manfaat Nur Muhammad :

    – Mampu menghancurkan Khodam dan Sihir Jarak Jauh

    – Mampu membakar khodam musuh dan meyerang dari jarak jauh bahkan mampu membakar raja jin

    – Terhindar dari fitnah dajjal
    – Menjadi manusia insan sejati yang mencapai tingkatan luhur di sisi Allah SWT

    – Insya Allah terbebas dari perhitungan hisab alam kubur, dan mencapai sirathal mustaqim

    – Memiliki tingkatan kecerdasan pencerahan spiritual yang tinggi sehingga dapat membimbing seluruh umat manusia dari berbagai golongan agama, untuk menuju ke alam pencerahan sejati ( Nur Muhammad )

    – Mampu menundukan mahluk gaib dari bangsa jin, siluman, iblis

    – Mampu mengobati penyakit medis dan non medis

    – Mendeteksi penyakit medis dan non medis

    – Mengikis hawa nafsu hingga tingkat terdalam



    Syarat & Ketentuan :

    – Bisa datang langsung / Jarak Jauh

    – ADA PANTANGAN

    – KHUSUS MUSLIM

    – Kirimkan nama lengkap dan nama ibu kandung

    Note : Semua keilmuan Kanjeng Yunita diadakan pembuktian / dipraktekkan langsung semua keilmuan bisa ditajrib ( dibuktikan )

    0813 1482 1884

    http://kanjengyunita.com/2016/11/07/ilmu-nur-muhammad/

    BalasHapus
  8. Maaf baru buka blog saya, bellum bisa menanggapi,saya lagi agak sibuk, mungkin minggu depan ya.
    Tadinya saya sering buka blog saya kelihatannya sepi2 saja, maaf kalau jadinya lama ga buka blog,

    BalasHapus
  9. Maaf baru buka blog saya, bellum bisa menanggapi,saya lagi agak sibuk, mungkin minggu depan ya.
    Tadinya saya sering buka blog saya kelihatannya sepi2 saja, maaf kalau jadinya lama ga buka blog,

    BalasHapus
  10. Apakah ibu berobat dengan dr. eko wahjuni?

    BalasHapus
  11. iya,pertama kali saya merasa ada kelainan justeru di bagian ketiak, ketika itu saya masih sangat awam dengan istilah benjolan. yg dirasakan ada yg keras spt penebalan pada kaki, dan saya tdk tahu hrs konsultasi ke dokter siapa, tetapi saya sdh mulai curiga kearah "benjolan", yg pertama kali saya kunjungi adalah dr. Eko Wahyuni beliau pasti tahu. dari dr Eko W ini saya direkomendasikan ke dr Kunta Setiaji di RS Sardjita Yogya.menurut dr Eko W, utk kanker ganas ada sistem pengobatan ttt dan yg tahu adalah ahlinya, karena jika diobati dg herbal, kecepatan berkembangnya sel kanker lebih cepat dibanding pengobatan dengan herbal. oleh karena itu saya langsung ke dr spec Onkologi.
    tentu saya merasa ragu, saya mencari second opinion dr. spec onkologi terkenal di Jkt , jawabannya sama. masih belum yakin, setiap malam saya mohon petunjuk kpd Allah, sampai akhirnya saya merasa mantab utk operasi, sesuai janji dokter saya akan kembali bugar seperti sediakala. alhamdulillah skg saya bisa aktif lagi melakukan kegiatan2, hanya tidak boleh kecapaian. saya sll mencari jln keluar bgmn melakukan aktifitas yg tdk melelahkan. akhirnya sampai pada hidup teratur dan sehat, beraktivitas,senam peregangan setiap harikena sinar matahari pagi, istirahat yg cukup, makanan yg sehat. sebetulnya saya masih mau menulis "Bagaimana perawatan pasca operasi kanker payudara". dilakukan seumur hidup, tidak berat hanya karena kita sdh terbiasa hidup kurang tertata, makan dimana saja maka menjalani hidup teratur terasa berat.mgkn baru bisa mulai menulis setelah bln September thn ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya ingin menghubungi Dr Eko apakah ada no telp yang bisa dihubungi? Saya dari Jakarta. Trims

      Hapus
  12. coba no telp ini : +62 274 382786
    atau buka website DR. Eko Wahyuni

    BalasHapus
  13. Senang sekali bisa membaca blog ibu, sy juga ada benjolan di payudara, terasa nyeri sekali, sudah pernah di periksa dokter radiologi katanya fam, tp sy msh takut operasi, hanya nyeri nya semakin hari semakin kuat, semoga hanya tumor jinak, aamiin

    BalasHapus
  14. halo teman teman dan admin.perkenalkan nama saya Daniel.
    Saya sangat senang sekali jika diijinkan untuk membantu teman teman.
    Bagi teman teman yang ingin menekan kanker, saya mempunyai teknologi dari jepang yang sudah terbukti bisa menekan kanker menjadi zero dan membuat kanker tidak bisa hidup lagi didalam tubuh.
    karena teknologi dari jepang ini merupakan terapi, bukan berupa kemoterapi yang membuat sel baik didalam tubuh ikut mati.
    Dan terapi ini tidak membuat mual atau badan menjadi panas karena obat kemo yang dimasukan ke dalam tubuh.
    saya tidak mengerti banyak mengenai kemoterapi atau sel kanker yang berkembang didalam tubuh, tapi saya banyak menemui testimoni dimana penderita kanker setelah diterapi melalui teknologi jepang ini sel kanker nya berkurang bahkan sudah tidak ada lagi.
    jika teman teman ingin terapi menggunakan teknologi jepang ini, bisa menghubungi saya ke :
    DANIEL
    0812-9802-1166
    saya sangat senang sekali jika bisa membantu teman teman menjadi pulih dan sembuh. Tuhan memberkati.

    BalasHapus
  15. saya mahasiswi S1 psikologi, sedang menyusun skripsi dengan kriteria pasien kanker. saya memohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuisioner berikut : https://goo.gl/forms/59LHUwSiwOkRIny12
    terimakasih banyak sebelumnya🙏

    BalasHapus
  16. apakah kunir putih lebih manjur untuk ca payudara saja atau bisa untuk semua jenis ca? jika penderita ca sudah perna di kemo slama 6x dan radiasi 25x bahkan oprasi 5x apakah bisa ada harapan untuk minum kunir putih itu ? jika ya dosisnya hrs brp x dan apa saja pantangannya ? untuk mengetahui reaksi kunir putih itu stlah di mnum brp lama dpt dilakukan tes kembali untuk mengetahui kondisi keberadaan sel ca nya ? efek2 apa sja yg sring tjdi jk minum kunir putih ? terimakasih ...jujur sy ingin skali mendengar jwbn2 dr pertanyaan sy ya bu dokter Eka Wahyuni..atau bisa jawab di wa saya 081295866150 Devi Jogja..terimakasih banyak sebelumnya

    BalasHapus